Grab Tarik Iklan #PilihAman yang Sindir Ojek Pangkalan
Hide Ads

Grab Tarik Iklan #PilihAman yang Sindir Ojek Pangkalan

Ardhi Suryadhi - detikInet
Selasa, 20 Sep 2016 20:16 WIB
Foto: Iklan Grab Indonesia (Screenshot YouTube)
Jakarta - Kampanye marketing Grab Indonesia dengan tagar '#PilihAman di Jalan' dianggap kontroversial. Model yang ditampilkan sampai berdarah-darah, belum lagi menyindir ojek pangkalan.

Dengan derasnya reaksi negatif yang muncul, Grab akhirnya memutuskan untuk menarik iklan tersebut. Mediko Azwar, Marketing Director Grab Indonesia menjelaskan, kampanye 'Pilih Aman' Grab sejatinya ditujukan untuk mendorong kesadaran tentang bagaimana kita dapat meningkatkan standar keselamatan jalan di Indonesia.

"Kami harap video daring 'Pilih Aman' dapat menggugah pikiran masyarakat - mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap aspek keselamatan dan kualitas layanan kendaraan roda dua yang telah menjadi bagian dari aktivitas mereka sehari-hari".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami melihat berbagai macam reaksi terhadap video iklan kampanye 'Pilih Aman' dari Grab, dan kami berterima kasih kepada masyarakat yang telah memberikan umpan balik kepada kami. Kami memahami bahwa video tersebut menimbulkan ketidaknyamanan dan dipandang mengerikan oleh sejumlah pihak".

"Kami harap masyarakat yang telah menyaksikan video 'Pilih Aman' dapat memahami bahwa tujuan kami bukanlah menakut-nakuti, tapi lebih kepada mengilustrasikan konsekuensi yang mungkin terjadi ketika kita mengkompromikan standar keselamatan," paparnya dalam keterangan resmi yang diterima detikINET, Selasa (20/9/2016).

Grab kemudian mengutarakan laporan Badan Kesehatan Dunia (WHO) terkait angka kecelakaan motor yang berakibat kematian di Indonesia lebih tinggi dari angka rata-rata, namun masih banyak pengguna layanan kendaraan roda dua yang belum menjadikan faktor-faktor keselamatan seperti keterampilan mengemudi para pengemudi layanan kendaraan roda dua sebagai perhatian.

"Oleh karena itu, Grab menyadari pentingnya meningkatkan standar keselamatan jalan dan pelatihan berkendara aman di Indonesia. Video 'Pilih Aman' ini sengaja menggambarkan konsekuensi dari kecelakaan lalu lintas dan untuk mengingatkan semua pengguna jalan mengenai pentingnya berkendara aman," lanjutnya.

Pun demikian, Grab akhirnya memutuskan untuk mengganti video tersebut dan berharap masyarakat dapat lebih fokus kepada pesan utama yang ingin disampaikan mengenai peningkatan keselamatan jalan bagi seluruh warga Indonesia.

Sebab, kampanye 'Pilih Aman' bertujuan untuk menekankan dan menetapkan best practice standar keselamatan untuk layanan kendaraan roda dua, dan mendorong industri layanan roda dua untuk menerapkan standar keselamatan yang paling mendasar, seperti mewajibkan 100% pengemudi layanan kendaraan roda dua untuk memiliki SIM yang berlaku dan mengikuti pelatihan berkendara aman sebelum mereka dapat membawa penumpang.

"Grab berkomitmen untuk meningkatkan standar keselamatan secara menyeluruh dalam industri pelayanan kendaraan roda dua, dan akan bekerja sama dengan para pengemudi ojek tradisional untuk meningkatkan keterampilan mengemudi mereka melalui pelatihan berkendara aman dalam kampanye 'Pilih Aman' fase berikutnya," pungkasnya.

Sebelumnya, dalam iklan komersial #PilihAman berdurasi 45 detik miliknya diceritakan sosok gadis berusia 20 tahun bernama Dinda melalui narasi ayahnya.

"Ini Dinda, anak saya. Umurnya 20 tahun. Dan dia pengen jadi penyanyi Sebentar lagi dia harus mengambil keputusan besar. Kalau salah pilih, dia gak akan jadi penyanyi, gak akan ketemu teman-temannya, ibunya atau saya. Tapi Dinda memilih yang benar," demikian narasi yang mengiringi kisah Dinda tersebut.

Dalam video tersebut sosok Dinda yang semula terlihat manis, perlahan-lahan berubah menjadi seperti zombie dengan sejumlah bagian tubuh dan wajah berdarah-darah. Dinda diceritakan akan pulang ke rumah dari kampusnya dengan menumpang ojek.

Kontroversinya, selain tampilan sosok yang dinilai menyeramkan untuk sebuah iklan komersial, kalimat 'Tapi Dinda memilih yang benar' dalam narasi tersebut merujuk pada pilihan Dinda yang memutuskan untuk memesan ojek Grab ketimbang ojek pangkalan atau ojek konvensional. (ash/ash)