Badan antariksa nasional Amerika Serikat NASA secara resmi menyatakan ledakan terjadi pada Kamis (1/9/2016) pukul 9 waktu setempat. Sementara SpaceX, perusahaan antariksa milik miliuner Elon Musk yang bertindak sebagai peluncur roket, secara resmi mengonfirmasi tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
"Persiapan peluncuran mengalami masalah. Ada kejanggalan pada landasan peluncuran. Namun kini landasan sudah dibersihkan dan tak ada korban luka," demikian pernyataan Space X.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Amos-6 adalah satelit komunikasi pertama milik Facebook AMOS-6. Tahun lalu, CEO Facebook Mark Zuckerberg dengan bangga mengumumkan rencananya memberikan akses internet yang lebih luas dari angkasa melalui satelit ini, terutama di Sahara Afrika.
"Sebagai bagian dari upaya Internet.org untuk menghubungkan dunia, kami akan meluncurkan satelit ke orbit yang akan menghubungkan jutaan orang manusia," sebutnya kala itu.
(rns/ash)