Head Country Hooq Indonesia Guntur S. Siboro mengatakan, sebelum masuk ke Indonesia, pihaknya telah berkonsultasi dengan pemerintah sebagai pembuat regulasi. Sehingga ketika dirilis, layanan Hooq tidak terbentur dengan aturan yang berlaku, termasuk soal sensor konten.
Karena itu pihak Hooq menyiapkan bagian sensor di internalnya sendiri. Selain itu mereka membuat guide line untuk menyensor sebuah konten.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengguna cukup mengontak customer service bila menemukan konten dewasa yang melanggar aturan yang berlaku. Dalam tempo 24 jam, pihak Hooq akan menurunkan konten tersebut dari layanan.
Seperti diketahui, Hooq yang merupakan layanan video on-demand buah kerjasama Singtel dengan Sony Picture Television dan Warner Bros, resmi hadir di Indonesia mulai Kamis (14/4/2016).
Sebelum merambah Indonesia, layanan ini hadir lebih dulu di Thailand, Filipina dan India. Saat ini mereka menyediakan 1.000 judul jam film dan 6.000 episode serial TV.
Di Indonesia mereka mengandeng 13 Entertainment, MNC Contents, Multivison Plus dan Transmedia. Alhasil, pengguna dapat menikmati film lokal, mulai dari Ada Apa Dengan Cinta hingga Saur Sepuh.
Menariknya, Hooq menyediakan dua opsi tarif mingguan dan bulanan. Pemantauan detikINET di website Hooq, untuk langganan mingguan dipatok Rp 18.700. Sementara langganan bulanan dikenakan tarif Rp 49.500.
Hooq menyediakan banyak opsi pembayaran. Selain kartu kredit, mereka menerapkan metode pemotongan pulsa seluruh operator seluler dan voucher yang kemungkinan dijual di convenience store.
Layanan Hooq dapat disaksikan di layar komputer, tablet, smartphone atau TV yang menggunakan Chromecast serta aplikasinya dapat diunduh gratis di Google Play Store dan App Store. (afr/ash)