Madura, Jagoannya Developer Game
Hide Ads

Imagine Cup 2016

Madura, Jagoannya Developer Game

Rachmatunnisa - detikInet
Kamis, 07 Apr 2016 14:59 WIB
Foto: Rachmatunnisa/detikINET
Jakarta - Madura kembali disebut-sebut di ajang Imagine Cup. Diumumkannya tim None Developers sebagai pemenang Imagine Cup 2016 tingkat nasional di kategori 'Games', menguatkan posisi Madura sebagai jagoan developer game.

Tim yang terdiri dari empat mahasiswa Universitas Trunojoyo, Moh. Abd. Kholiq, Anwar Fuadi, Astu Masrundi dan Ahmad Dany Romadhon ini memukau para juri Imagine Cup 2016 dengan game mereka Froggy & The Pesticide.

Dalam penjurian di @america, Pacific Place, Rabu (6/4/2016) malam, Anwar mewakili timnya menjelaskan cara bermain Froggy and the Pesticide yang menarik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain menantang dan dijanjikan bakal membuat ketagihan, game ini juga punya pesan edukasi mengenai penggunaan pestisida. Ceritanya, Froggy adalah spesies yang bukan merupakan target penggunaan pestisida. Namun anehnya, pestisida tetap menyemprotkan cairan beracunnya ke arah Froggy.

"Jadi Froggy berusaha keras untuk mengganti pestisida dengan biopestisida karena pestisida sendiri adalah semprotan beracun yang membuat spesies lain menjadi keracunan," terang Anwar.

Game ini mengharuskan pemain mengganti pestisida dengan biopestisida. Untuk mencapai tujuan itu, Froggy harus mencapai lokasi pestisida berada dan mengumpulkan biopestisida untuk menyelesaikan game.

Cara memainkannya, yakni dengan melakukan swipe ke arah kayu untuk menempel pada kayu, tap untuk melepaskan, tap dua kali untuk melompat ke atas, dan swipe ke arah tanah untuk memantul.

Meski kelihatannya mudah, gamer harus berhati-hati agar tidak sampai terkena cairan beracun yang disemprotkan pestisida. Sambil menghindar, perlu kelihaian untuk mengambil biopestisida.

Hal menarik lainnya dari Froggy & The Pesticide adalah, membawa pesan penggunaan biopestisida, dan memberikan informasi tentang bahaya pestisida.

Tak hanya mengharumkan nama Madura, kemenangan None Developers sekaligus menandai dominasi developer asal Madura, terutama Universitas Trunojoyo di kompetisi Imagine Cup untuk kategori Games selama tiga tahun.

Para pendukung kampus yang datang untuk menyemangati tim ini pun bersorak meneriakkan yel-yel, sehingga suasana pengumuman pemenang menjadi meriah sekaligus membuat anggota tim dan mentor terharu.

"Congratulations Trunojoyo. Luar biasa ini. Tiga kali loh Universitas Trunojoyo. Di 2013, 2015 dan sekarang 2016. Back to back," kata Developer Experience & Evangelism Director Microsoft Indonesia Anthonius Henricus saat menyalami anggota tim None Developers.

Di Imagine Cup 2013, Solite Studio dengan game Save the Hamster keluar sebagai pemenang. Tim yang digawangi Asadullohil Ghalib Kubat ini bahkan menjadi runner up di tingkat dunia, mewakili Indonesia di Imagine Cup 2013 yang digelar di Rusia.

Tahun lalu, kembali Universitas Trunojoyo mengirimkan jagoannya. Tak sia-sia, Urban Studio dengan game Help Me Up memenangkan kategori Games di Imagine Cup 2015.

(rns/rou)