Adalah HarukaEdu, Kerjabilitas, Setipe, Jojonomic, Kurio, eFishery, Seekmi dan Kakatu, delapan startup potensial yang menjadi angkatan pertama program Launchpad Accelerator. Selama bootcamp di Google, mereka bertemu dengan para 'Mbah' dengan segudang pengalaman yang membekali mereka berbagai ilmu menjalankan startup.
"Gak hanya dari segi teknologi, insight dari para mentor pun sangat penting. Kalau buat kami di Setipe, bagaimana mempelajari behavior pengguna dan memanfaatkannya untuk pengembangan produk," kata Razi Thalib, CEO layanan cari jodoh online Setipe.com, saat jumpa pers Google bertempat di Locanda Restoran, Senayan, Jakarta, Kamis (3/3/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Lain lagi cerita CEO Jojonomic Indrasto Budisantoso. Developer solusi reimbursement berbasis mobile ini merasa lebih pede bahwa produk Indonesia bisa bersaing di kancah global.
"Berbagi pengalaman dengan peserta dari negara seperti Brasil, permasalahan di sana kurang lebih sama. Dan solusi yang kita buat relevan dipakai di sana. Jadi pede untuk lebih global. Kalau sekarang ponsel kita banyak diisi aplikasi luar negeri, kita cita-cita agar pengguna smartphone luar pakai aplikasi-aplikasi dari Indonesia," kata Indrasto bersemangat.
Pengalaman berharga lainnya yang dirasakan Indrasto dari bootcamp ini adalah merasakan langsung budaya kerja orang-orang Google dan berada di tengah-tengah mereka. Soal ini, CEO Kurio David Wayne Ika sangat setuju. Dia pun punya kesan tersendiri.
"Ada tiga hal yang berkesan. Yang pertama ketika saya lihat ada zone khusus akses internet 3G, sehingga pegawainya bisa merasakan internet yang tidak secepat di negaranya. Ini menarik, mengajarkan agar ketika kita bikin apps, harus aware dengan lingkungan penggunanya," kisah David.
Selain itu, dikatakan David bahwa mentor Google juga mengajarkan agar pembuat aplikasi memahami penggunanya. Developer harus rajin menganalisa konten dan perilaku pengguna, kemudian menerapkannya pada produk.
Hal terakhir yang membuatnya sangat terkesan adalah, ketika dirinya melihat salah satu karyawan Google sedang membuka laptop dan mengikuti kursus online.
"Di Google banyak yang sudah S2, tapi sambil kerja mereka masih belajar, ambil kursus online. That's a simple thing yang buat saya terkesan. Kita harus selalu mencari source untuk belajar terus," tutur David.
Launchpad Accelerator adalah bagian dari Google Developers untuk mendukung pertumbuhan startup di negara-negara berkembang. Program yang sudah berjalan satu angkatan ini dibuka untuk startup dari Indonesia, India, dan Brasil.
Tak hanya mendapatkan mentoring selama bootcamp, para pelaku startup yang masuk dalam program ini juga mendapat berbagai keuntungan lain, termasuk pendanaan sebesar USD 50 ribu dan akses ke berbagai layanan Google. (rns/rou)
