Nonot Harsono, mantan anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) yang kini aktif di organisasi Mastel--Masyarakat Telematika Indonesia, ikut dimintai pendapatnya oleh detikINET.
Dalam tulisannya, akademisi yang telah 20 tahun lebih mengajar telekomunikasi di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) ini pun coba menjabarkan secara detail apa definisi dari kedaulatan cyber yang dimaksud.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berpadunya teknologi telekomunikasi, internet, dan penyiaran, telah mendorong munculnya infrastruktur ekonomi baru yang disebut dengan jaringan broadband. Manfaat dari keberadaan jaringan broadband bagi peningkatan kualitas kehidupan sosial dan ekonomi suatu bangsa kiranya tidak perlu dibahas lagi dalam tulisan ini.
Sisi lain yang amat perlu dipahami adalah bahwa saat jaringan broadband domestik tersambung dengan jaringan broadband global, seluruh aset nasional dapat menjadi terhubung (networked) ke jaringan global.
Keterhubungan global ini membentuk dunia baru, cyber-world yang memindahkan kehidupan tatap-muka atau temu fisik menjadi kehidupan online. Keterhubungan ini memberi banyak kemudahan, namun juga membawa kerentanan dan ancaman baru, yaitu ancaman kedaulatan cyber.
Keterhubungan Global dan Domestik mengancam Kedaulatan NKRI (dok. Nonot Harsono) |
Selain untuk layanan umum, keterhubungan diperlukan juga dalam moderenisasi sistem kendali lalu lintas, sistem kendali pemakaian energi (listrik dan gas), sistem kendali terpadu pengelolaan air minum, sistem informasi terpadu pemerintahan, dan sebagainya yang idealnya merupakan jaringan mandiri (private-network) yang memiliki tingkat keamanan dan kehandalan jauh di atas jaringan untuk layanan umum.
Keterhubungan Domestik via Jaringan Pita-lebar Indonesia
Indonesia sedang terus membangun jaringan pita-lebarnya, baik untuk jaringan telekomunikasi layanan umum (public-network) maupun jaringan mandiri (private-network) untuk keperluan kalangan sendiri.
Dengan teknologi yang ada, jaringan mandiri dapat dibangun secara virtual melalui jaringan layanan umum dan membentuk virtual-private-network (VPN). Jadi dalam hal ini, jaringan mandiri dan jaringan untuk umum menyatu di jaringan yang sama.
Maka, kemungkinan jaringan mandiri akan mendapat gangguan dari pengguna jaringan umum tentu lebih besar dibandingkan jika jaringan mandiri ini menggunakan fisik saluran yang terpisah.
Keterhubungan fisik ataupun virtual melalui jaringan broadband Indonesia akan menyebabkan semua yang tersambung di ujung jaringan menjadi terhubung ke mana saja dengan semua yang tersambung di ujung yang lain dari jaringan broadband ini.
Ujung yang satu berada di Indonesia, dan ujung yang lain ada di belahan dunia entah di mana. Situasinya digambarkan sebagai berikut:
Melalui jaringan Fixed broadband (public & private):
- Seluruh rumah dan kantor terhubung ke seluruh dunia melalui broadband network.
- Semua pabrik modern dapat terhubung globally.
- Semua sistem kendali listrik, lalu-lintas, kendali air dapat terhubung globally, kecuali jika jaringannya di-isolasi dengan baik.
- Gadget (smartphone/tablet/laptop) melekat pada pemiliknya dan terhubung ke seluruh dunia.
- Setiap orang dan setiap anak yang membawa gadget menjadi terhubung ke Dunia Cyber.
- Gadget adalah jendela dunia, dan pintu ancaman bagi penggunanya.
Jawaban dari pertanyaan ini akan menuntun ke pemikiran tentang siapa dan apa saja yang dapat terancam oleh adanya keterhubungan tersebut.Β Berikut gambarannya:
Everything being networked. Semuanya menjadi terhubung. Sebentar lagi dunia akan memasuki era Internet of Things (IoT), melalui jaringan generasi 5G, yang berarti tidak hanya manusia yang akan terhubung tetapi semua aksesoris kehidupan.
Maka yang akan terhubung adalah:
- Warga negara, anak-anak, rumah, kantor, sekolah, rumah sakit, pabrik, infrastruktur penting, public-utilities, surveilance, aset monitoring, bahkan mobil, kulkas, binatang piaraan, dan sebagainya.
Risiko terhubung:
- Gangguan terhadap warga negara, individu, institusi, perusahaan, pabrik, fasilitas umum, layanan umum, ketertiban umum.
- Gangguan IPOLEKSOSBUD-HANKAM dari Cyber Threat & Cyber Crime.
Keterhubungan Global melalui Jaringan Broadband Global
Dalam konteks hubungan antar bangsa, terhubungnya jaringan pitalebar Indonesia dengan jaringan broadband global memiliki bobot tugas memilih politik luar negeri yang sangat berat.
Apakah Indonesia akan begitu saja menyamakan politik luar negeri untuk cyber world ini sama dengan ketika bangsa Indonesia menyatakan politik luar negeri di dunia fisik yang bebas aktif. Untuk dapat menjawab dengan pas, sebaiknya memahami apa saja yang mungkin terjadi di dunia cyber ini.
Hal ini akan dibahas secara lengkap dalam artikel berikutnya. (rou/ash)
Keterhubungan Global dan Domestik mengancam Kedaulatan NKRI (dok. Nonot Harsono)