Di tengah euforia menyambut uji coba teknis balon Google alias Project Loon di awal kuartal pertama 2016 ini, Menkominfo Rudiantara ternyata tidak tinggal diam. Ia ternyata tengah menyiapkan balon serupa karya anak bangsa yang ia juluki dengan sebutan Loon WiFi.
Balon internet atau Loon Wifi ini namanya Helion, buatan startup INSITEK asal Bandung pimpinan anak muda yang bernama Hagorly M Hutasuhut, mahasiswa Indonesia yang pernah mengenyam pendidikan di Institut Teknologi Bandung dan University College London.
"Ini yang saya ceritakan bahwa sejak pertengahan 2015, saya sudah in contact dengan teman-teman yang mengembangkan balon yang saya istilahkan Loon Wifi. Ini sebelum saya mengambil putusan tentang Google Loon," ungkap Rudiantara kepada detikINET, Jumat (8/1/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami ingin menunjukkan dukungan pemerintah terhadap karya anak bangsa dengan tetap mengikuti perkembangan di level internasional," kata menteri lebih lanjut.
Balon yang bernama Helion ini bukan seperti balon kebanyakan, karena balon ini berkonsep Flying BTS atau base station terbang yang ditambatkan atau dikendalikan dari jarak jauh.
Loon WiFi ini menggunakan koneksi VSAT dan fiber optik sebagai backhaul agar dapat membagi koneksi via WiFi dalam cakupan yang luas tanpa khawatir mengalami penurunan kualitas sinyal.
Selain berfungsi sebagai Flying BTS, Helion juga bisa digunakan sebagai media advertising saat diterbangkan atau melakukan pemetaan penting lainnya untuk kebutuhan nasional.
Selain itu dengan Helion, kita bisa memantau kondisi pertanian, perikanan dan mengetahui pelanggar batas wilayah Indonesia. Termasuk mengetahui daerah rawan bencana karena fitur pencitraan Helion layaknya satelit jarak dekat.