3 Tips untuk Coder Muda Indonesia
Hide Ads

Sumpah Pemuda Era Digital

3 Tips untuk Coder Muda Indonesia

Penulis: Narenda Wicaksono - detikInet
Rabu, 28 Okt 2015 16:54 WIB
Narenda Wicaksono (dok. pribadi)
Jakarta -

Awal tahun ini kami sempat mengadakan penelitian mengenai jumlah developer di Indonesia dan kami mendapatkan angka sekitar 500.000. Angka ini termasuk mahasiswa dan pemegang ijazah ilmu komputer atau informatika.

Pertanyaan yang sederhana adalah berapa persen dari setengah juta yang memiliki kemampuan untuk membuat produk IT? Melalui metode survei di awal 2015 kami mendapatkan angka 5%.

Angka tersebut terlalu kecil dibandingkan potensi market Indonesia yang sedemikian besar. Lalu apa saja yang bisa dilakukan oleh coder muda Indonesia?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tingkatkan Skill

Rajin mengikuti pelatihan dan tantangan yang bisa mengasah kemampuan. Program academy seperti yang diluncurkan Dicoding misalnya, membantu coder muda yang masih baru agar dapat mengetahui apa saja yang perlu dilakukan agar dapat menghasilkan sebuah produk aplikasi.

Program ini mengharuskan setiap developer untuk mengikuti modul dan mengirimkan prototipe untuk kemudian dievaluasi oleh tim kami. Setiap peserta bahkan akan mendapatkan rewards setelah lulus. Hasilnya? Sekarang rasio developer yang dapat membuat aplikasi naik hampir 7% dan pertumbuhan aplikasi baru pun meningkat.

Tingkatkan Rating

Rata-rata aplikasi buatan developer Indonesia saat ini berada di angka 3.9. Padahal untuk bisa mendapatkan spotlight (featured), rating aplikasi harus berada diatas 4.5.

Jadi bagi teman-teman developer yang rating aplikasinya masih di bawah 4.5 silahkan belajar dari karya lokal terbaik. Lihat dan analisa bagaimana produk dari developer terbaik dibuat.

Bercerita

Indonesia saat ini sedang didominasi dengan generasi berumur 20-an tahun. Generasi ini tidak terlalu menyukai penawaran langsung. Tapi mereka sangat mencintai cerita, market ini mengharuskan kita pandai mengolah cerita dalam setiap produk yang kita buat.

Lihat bagaimana developer seperti The Wali Studio dan Agate Jogja mengolah aplikasi dan game yang mereka buat agar mendapatkan sudut pandang cerita yang bagus dan mudah diterima oleh pasar maupun media.

Kami berharap pada peringatan Sumpah Pemuda tahun depan, aplikasi developer Indonesia yang diatas 1 juta download bisa meningkat tajam.







Tulisan ini pertama kali dimuat di Blog Dicoding. Dipublikasi ulang dengan izin penulis dan melalui proses editing.


**Narenda Wicaksono adalah developer yang telah menghasilkan ratusan aplikasi. Saat ini aktif sebagai Pembina Yayasan Masjidku Digital dan CEO Dicoding Indonesia.

(rns/rns)