Layanan taksi digital Uber menuai kontroversi di berbagai negara karena dianggap beroperasi ilegal. Tapi hal itu tak menyurutkan ribuan karyawan Uber pesta pora di 'kota dosa' (sin city) gemerlap Amerika Serikat, Las Vegas.
Ya, dikutip detikINET dari Daily Mail, Jumat (2/10/2015), Uber yang dipimpin CEO Travis Kalanick mengundang sekitar 4.800 karyawannya dari seluruh dunia untuk datang dan berpesta di Las Vegas. Seluruh biaya perjalanan dan penginapan ditanggung oleh Uber.
Tapi tidak ada satupun pengemudi Uber yang diundang. Karena seperti diketahui, para sopir ini bukan karyawan internal Uber. Uber hanya menyediakan aplikasi untuk menghubungnkan mereka dengan pelanggan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sungguh fantastis, aku tak mengeluarkan uang sedikit pun. Uber sudah membayar semuanya. Memang ada sedikit pekerjaan, tapi kebanyakan cuma pesta," kata salah satu pekerja dengan nada senang.

"Dua tahun sekali kami memang berkumpul untuk mendiskusikan strategi ke depan dan tentu saja bergembira. Dulu di Tahoe, lalu Miami dan sekarang di Las Vegas," kata juru bicara Uber.
"Ini adalah kesempatan bagus untuk bertemu dengan kolega dari seluruh dunia, dari kantor Uber yang berbeda dan memangnya siapa yang tak mau datan ke Vegas untuk berpesta," kata seorang karyawan dari Inggris.
Meski diliputi banyak kontroversi, Uber memang terus naik daun dan menjadi start up termahal dengan nilai USD 50 miliar. Sedangkan pendiri dan CEO Uber Travis Kalanick semakin makmur dengan kekayaan sekitar USD 6 miliar.
(fyk/ash)