Saat ini komputer lebih dikenal sebagai alat yang super ringkas. Tinggal dicolok ke soket listrik kemudian di-shutdown bila selesai mengunakan. Akan tetapi, di tempat ini -- Museum Sejarah Komputer, San Francisco -- segala sesuatunya menjadi tidak semudah itu kendati tetap dihadirkan dalam display yang menghibur dan menyenangkan.
DetikINET yang mengunjungi museum komputer yang diklaim terlengkap di dunia itu sampai takjub melihat koleksi museum yang orisinil. Dari generasi mesin hitung dan cikal bakal komputer, generasi pertama komputer dengan fisik yang segede lemari hingga era software, Apple dan Google Street View terkini.
Tidak hanya dalam bentuk komputer desktop yang dikenal, melainkan berbagai bentuk lain seperti komputer keperluan NASA dan sonar laut kapal selam. Semua disajikan secara multimedia sehingga pengunjung mampu merasakan emosi dan gairah perjalanan computer dari masa ke masa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanya saja, waktu itu mesin kalkulator yang dibuat oleh Charles Babbage (1791-1871) tidak berfungsi atau gagal. Tetapi pada tahun 1991, sejumlah pakar komputer berhasil mengoperasikan Babbage Engine dan membuktikan inovasi Charles Baggage tidak keliru.
Koleksi lain yang menyita perhatian yakni Apple generasi pertama seperti Apple 1 hingga Apple Lisa. Termasuk koleksi software Apple MacPaint 1,3, salah satu perintis software grafis yang terus disempurnakan.
Setidaknya butuh waktu 2 hingga 3 jam untuk menyelesaiakan tur museum bila ingin melihat satu persatu koleksi. Maklum, total koleksinya mencapai ribuan yang terpilah dalam 20 bilik pameran. Pavilion pertama merupakan sejarah awal komputer kemudian berlanjut seiring waktu hingga yang terkini di bilik ke 20.
Perubahan cepat dari masa ke masa yang disebut Computer History Museum sebagai Revolusi, sebuah tagline yang ditulis besar-besar di pintu utama.
(Ari/ash)