Aerosense, demikian nama perusahaan kolaborasi keduanya, baru-baru ini menguji drone UAV. Seperti dikutip dari Engadget, Selasa (24/8/2015), UAV bisa membawa muatan hingga 9 kg, terbang tanpa henti selama 2 jam pada kecepatan 106 mil per jam.
UAV dilengkapi kamera, GPS dan sistem navigasi. Melihat desainnya, prototipe ini mirip seperti pesawat terbang mini. Cara terbangnya pun mirip seperti pesawat terbang yakni take off dan landing secara vertikal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti sudah dikatakan dalam laporan sebelumnya, kolaborasi ini menggabungkan sensor kamera dan teknologi komunikasi Sony dengan teknologi robotik dan menyetir otonom milik ZMP.
Drone perlahan menjadi teknologi populer. Tren penggunaannya meluas, tak hanya di kalangan tertentu, tetapi juga hingga ke kalangan pengguna warga biasa.
Ada yang menggunakannya untuk kepentingan pribadi sebagai hobi, ada pula yang memanfaatkannya untuk kepentingan profesional yang terkait dengan pekerjaan. Pengguna profesional ada yang menggunakannya untuk fotografi, jurnalistik dan industri film.
Drone juga sering digunakan sebagai alat pemantau dalam sebuah event besar seperti ketika ajang Piala Dunia 2014. Sejumlah perusahaan seperti Nokia Technology bahkan menggunakannya untuk memantau jaringan dan pemeliharaan BTS.
(rns/ash)