"Saya rasa kita melihat generasi para developer, pelajar, inovator dan startup entepreneur. Mereka adalah generasi developer selanjutnya," kata Senior Director Developer Audience Strategy Microsoft, Victoria Grady.
Dikatakan Victoria, Microsoft sangat gembira bisa membuka seluas-luasnya kesempatan bagi anak-anak muda di seluruh dunia untuk membangun keahlian mereka. Hal ini seolah menjadi candu yang membuat Microsoft setiap tahunnya dengan gembira mengumpulkan para pelajar kreatif dan inovatif di suatu tempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, disebutkan Victoria bahwa bukan berarti tujuan utama Imagine Cup adalah menjadi tambang Microsoft dalam menghasilkan aplikasi untuk Windows Store.
"Setelah Imagine Cup mungkin selalu ada penambahan jumlah aplikasi untuk Windows Store, itu bukan itu poin dari filosofi program ini. Microsoft lebih fokus membuka kesempatan bagi mereka membangun sederet keahlian untuk kesuksesan jangka panjang mereka," terangnya.
Microsoft pun menurutnya tidak memaksa setiap pelajar yang menjadi peserta Imagine Cup hanya menjual aplikasi mereka di Windows Store. Selepas berbagai mentoring, menjadi hak para peserta untuk menentukan 'nasib' aplikasi mereka.
"Tentu kami sangat senang punya aplikasi bagus buatan mereka. Kami pun berharap itu bisa semakin memperkaya Windows Store. Tapi lagi-lagi, itu bukan tujuan utama. Kami serahkan pada mereka. Merekalah pemilik Intelectual Property-nya. Yang jelas, kami ingin mereka bisa punya banyak kesempatan dan menghadirkan ide inovatifnya ke pasar," simpulnya.
(rns/rou)