Masyarakat Digital ala Banyuwangi
Hide Ads

Masyarakat Digital ala Banyuwangi

- detikInet
Jumat, 24 Apr 2015 17:27 WIB
Pemkab Banyuwangi (rns/detikINET)
Banyuwangi -

Di saat kota-kota lain di Indonesia sedang gencar dengan konsep smart city masing-masing, Kabupaten Banyuwangi sudah menampakkan hasil dengan gagasan digital society.

"Perkembangannya di luar ekspektasi saya sebenarnya kalau melihat bagaimana anak-anak kini menggunakan WiFi, Pemda memanfaatkan IT untuk pelayanan publik jadi lebih efisien," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, saat berbincang dengan detikINET di rumah dinasnya, di komplek pendopo Kabupaten Banyuwangi.

Alih-alih smart city, Anas lebih suka menyebut Banyuwangi sebagai digital society. Dikatakannya, konsep smart city yang bagus di sebuah kota belum tentu cocok diterapkan di kota lain. Tak asal ikut-ikutan, Anas lebih fokus terlebih dahulu membuat warganya melek IT.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Smart city mungkin cocok, tapi dilihat kebutuhan Banyuwangi apa. Saya lebih melihat bagaimana smart city ini lebih ke masyarakatnya. Rakyat harus mulai belajar, menikmati dan mendapatkan manfaatnya. Itu digital society," ungkapnya.

Koneksi internet benar-benar dimanfaatkan oleh warga maupun Pemerintah Daerah. Tak heran, Banyuwangi pun menjuarai Indonesia Digital Society Award (IDSA) tahun lalu.

"Kami memenangi ini untuk overall kategori, melampaui Kabupaten lain se-Indonesia," kata Anas.

Penghargaan ini menilai Banyuwangi sukses menjadi contoh bagaimana jangkauan layanan digital dimanfaatkan di berbagai bidang, mulai dari pelayanan publik, pendidikan, hingga ekonomi. Ujung-ujungnya, masyarakat semakin dimudahkan menjalankan segala aktivitasnya.

"Salah satunya adalah procot bawa akta. Anak baru lahir, administrasi langsung sekalian diurus online sehingga pulang sudah ada akta kelahiran. Ini jadi salah satu inovasi terbaik Kemenpan," kata Anas.

Bekerjasama dengan Telkom, Banyuwangi saat ini sudah menyediakan 1.500 titik WiFi. Hotspot tersebut terpasang di taman terbuka, sekolah, kantor-kantor sampai tempat ibadah.

"Bagi kami, dengan jarak yang jauh antar daerah, untuk meningkatkan pelayanan kendaraannya harus IT. WiFi bagi Banyuwangi adalah kebutuhan, bagaimana agar warga terkoneksi dengan dunia luar," simpul Anas

(rns/rou)