Banyak sekali orang berminat menjadi karyawan Google. Godaan gaji tinggi dan fasilitas melimpah memang memikat. Bayangkan saja, tiap tahun ada sekitar 2 juta orang melamar jadi pegawai Google. Sedikit sekali yang diterima.
Jadi, tugas pria bernama Laszlo Bock ini memang tidak mudah. Bock adalah Head of People Operation Google. Bisa dikatakan dialah yang bertanggung jawab merekrut dan memecat para pegawai raksasa internet tersebut.
Bock sehari-hari bekerja di kantor pusat Google di Mountain View, California. Dari kira-kira 2 juta lamaran yang datang dari seluruh dunia, hanya 5.000 saja akan diterima. Tiap pelamar kira-kira punya peluang 400 banding 1.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bock yang saat ini berusia 43 tahun bergabung dengan Google sembilan tahun lampau. Enam tahun lampau, karyawan Google sekitar 6.000. Kini sudah tembus 50 ribu, mungkin setara dengan penduduk sebuah kota kecil.
Jika diibaratkan Google adalah sebuah kota, maka pendirinya adalah Larry Page dan Sergey Brin. Walikotanya Eric Schmidt, sang chairman yang juga mantan CEO. Sedangkan Bock kurang lebih adalah kepala imigrasi yang bertanggung jawab soal siapa yang keluar masuk.
Sulit sekali memang menjadi karyawan Google, sebuah perusahaan yang seringkali memenangkan penghargaan sebagai tempat kerja yang paling diidamkan. Apa sih kriteria pegawai Google?
"Bukan hanya sekadar pintar tapi kemampuan untuk menyerap informasi. Kedua adalah kepemimpinan. Ketika ada masalah, Anda langsung bertindak dan menyelesaikannya. Kemudian Anda mundur jika sudah tak diperlukan. Kemauan untuk menyerahkan kekuasaan ini sangat penting. Kemudian keahlian dalam pekerjaan," papar Bock.
Jika diterima, gaji tinggi sudah pasti masuk rekening bank. Tunjangan pun banyak sekali, dari tunjangan anak, pernikahan dan sebagainya. Di kantor, makanan, minuman dan snack semuanya gratis. Dan seperti diketahui, desain kantor Google layaknya taman bermain saja. Ada pula lapangan olah raganya.

Ada anggapan Google sengaja mendesain kantornya seperti itu agar karyawan betah berlama-lama di kantor. Tapi Bock menegaskan itu bukan paksaan. Yang paling penting baginya adalah karyawan dapat menyelesaikan pekerjaannya.
"Jika pekerjaanmu bagus dan terselesaikan, aku tak peduli berapa jam kamu bekerja. Aku tak peduli bagimana, kapan dan di mana kamu menyelesaikannya," jelasnya seperti dikutip detikINET dari Guardian, Selasa (8/4/2015).
Meskipun proses perekrutan karyawan sedemikian ketat dan persaingannya begitu tinggi, tak jarang Bock kecolongan memasukkan karyawan yang akhirnya malah bermasalah. Menurutnya hal itu wajar saja.
"Ya tentu saja setiap orang membuat kesalahan dan kami pun begitu. Jadi kadang kami merekrut orang yang sebenarnya bermasalah," tuturnya.