Tipe mesin cuci untuk dipasarkan di Indonesia, bisa berbeda atau tidak dapat ditemukan di negara-negara Eropa maupun Amerika.
Pasar Eropa misalnya, umumnya mesin cuci yang dipasarkan memiliki kapasitas drum yang lebih besar ketimbang produk yang diekspor ke pasar Asia. Tiap mesin cuci pun memiliki keunggulannya masing-masing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Begitu banyaknya varian produk yang dipasarkan, LG pun memiliki pabrik sendiri yang khusus memproduksi mesin cuci. Bersama rombongan media dalam rangkaian acara press tour LG Electronics Indonesia, dari 1-5 Desember 2014 di Korea Selatan, detikINET berkesempatan mengunjungi pabriknya di Changwon, Gyeongsangnam-do.
Pabrik yang dinamakan Changwon Factory II ini berlokasi tak terlalu jauh dari Busan, kota terbesar kedua di Korea Selatan. Selain mesin cuci, pabrik ini juga menjadi tempat produksi mesin pengering pakaian, mesin cuci piring dan vacuum cleaner yang ditempatkan di area lain.
Saat dipandu oleh salah satu pengawas dan penanggung jawab pabrik, Seong-il Kim, dijelaskan bahwa produksi mesin cuci lebih banyak dioperasikan oleh mesin robot.
Pada sepanjang lantainya terdapat garis berwarna silver, garis ini berfungsi seperti sensor yang memandu mesin robot untuk mengantarkan komponen ke tempat yang akan dirakit para pekerja pabrik.
"Penggunaan mesin robot ini membuat proses produksi jauh lebih efisien. Mesin bekerja secara otomatis sehingga pekerjanya tidak perlu banyak bergerak. Tugasnya cukup memasang komponennya saja, tidak perlu bergerak ke sana ke mari," ujar Seong-il.
Alur pemindahan komponen dari tempat yang satu ke tempat lainnya tak terlalu banyak memakan ruang. Beberapa komponen seperti drum atau tabung mesin cuci digerakkan menuju tempat perakitan secara vertikal.
"Dengan mengirimkan komponen mesin dari atas ke bawah akan menghemat ruangan. Beda jika digerakkan secara horisontal bisa lebih memakan tempat. Karena produksi mesin cuci kita sangat banyak," tuturnya yang mengungkapkan kalau LG bisa memproduksi mesin cuci sebanyak 3,5 juta unit dalam setahun untuk diekspor ke 164 negara di seluruh dunia.
Setelah perakitan selesai dilakukan quality control. Divisi ini akan mengecek apakah mesin cuci sudah terakit sempurna, fungsi dan tombolnya juga bekerja dengan baik.
Setelah lolos tahap pengecekan, mesin-mesin yang sudah jadi ini siap dibungkus. Sekali beroperasi, mesin robot bisa membungkus empat produk sekaligus.
Selesai dikemas, mesin cuci pun siap dikirim. LG tak akan menyimpan mesin cuci buatannya itu dalam waktu yang lama di gudang karena produk akan segera dikirim ke negara-negara importir. "Ada gudangnya tapi cuma untuk sementara dan sebentar saja," tutup Seong-il.
(hst/ash)