Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
BIAF 2014
'Studio Animasi Asing Pilih Singapura Ketimbang Indonesia'
BIAF 2014

'Studio Animasi Asing Pilih Singapura Ketimbang Indonesia'


- detikInet

Rini Sugianto (rns/inet)
Cimahi -

Sebagai pelaku animasi, Rini Sugianto tentu saja memperhatikan perkembangan animasi di Indonesia. Ada beberapa catatan darinya, salah satunya menyoroti dukungan pemerintah agar perusahaan animasi asing melirik Indonesia ketimbang negeri tetangga.

Berbicara di ajang Baros International Animation Festival (BIAF) 2014, Rini mengatakan dukungan pemerintah untuk animasi Tanah Air salah satunya bisa dengan membantu memudahkan perusahaan animasi asing yang ingin membuka cabang di Indonesia.

"Sampai sekarang saya belum lihat upaya untuk mempermudah company luar yang mau buka cabang, ada company di sini. Lebih ke Singapura, bukan di Indonesia. Padahal kan deket banget. Ada yang salah. Jadi pemerintah bisa bantu ke arah itu. Ini menguntungkan agar animator kita bisa bertukar ilmu, bergaul dengan animator luar," kata animator di balik film The Avengers dan The Hobbit ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bantuan lain menurutnya adalah berupa kebijakan penayangan di stasiun TV. Seperti diketahui, di sejumlah negara salah satunya Kanada, pemerintahnya menerapkan kebijakan slot khusus wajib tayang animasi lokal.

"Kalau TV kita kan kayanya masih ragu-ragu nayangin animasi lokal. Jadi kalau ada kebijakan dari pemerintah menayangkan animasi lokal berapa persen itu mungkin bisa bantu," sebutnya.

Sementara dari segi para animator sendiri, wanita yang sekarang tinggal di San Francisco, Amerika Serikat ini mengatakan tantangannya adalah selalu membuat karya bagus.

"Percuma juga kalau dukungan sudah ada, industrinya bagus tapi kita kerjanya gak menghasilkan karya bagus ya gak akan bekerja," ujar penyuka komik Tintin ini.

Mengamati perkembangan animasi di Indonesia, dikatakannya banyak animator asal Indonesia yang sudah mendunia. Hal itu menunjukkan Indonesia tidak kalah saing dengan animator asing.

Sempat menjadi salah satu juri kompetisi animasi yang diadakan komunitas lokal, Rini menemukan adanya perbaikan kualitas dari animasi yang dihasilkan Indonesia. Dia berharap Indonesia bisa menghasilkan karya animasi yang semakin baik.

(rns/fyk)





Hide Ads