Merespons hal ini, Facebook meminta maaf kepada para pengguna yang terpengaruh dengan kebijakan ini. Raksasa jejaring sosial ini berjanji untuk memperbarui aturannya.
Seperti dilansir Mashable, Kamis (2/10/2014), Facebook berjanji untuk bisa memungkinkan pengguna mengidentifikasi diri mereka dengan nama yang diinginkan, bahkan meski bukan nama resmi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penolakan kebijakan ini salah satunya datang dari komunitas LGBT (Lesbian Gay Bisexual and Transgender). Protes keras ditujukan ke Facebook menyusul ditangguhkannya sejumlah akun milik komunitas ini, yang dinilai melanggar aturan 'nama asli'.
(rns/ash)