Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Samsung: Developer Lokal Bagus & Jago, Tapi..

Samsung: Developer Lokal Bagus & Jago, Tapi..


- detikInet

Samsung (Rachman/detikFoto)
Jakarta - Pengembang aplikasi lokal diyakini punya kemampuan yang tak kalah oke untuk bersaing dengan developer luar. Namun sayangnya, masih ada beberapa kekurangan yang perlu diperbaiki kalau mau sukses go international.

"Developer lokal kami akui bagus-bagus dan jago-jago, tapi sering nggak relevan ngomongnya pas presentasi," kata Andy Djiwandono, Director Samsung R&D Institute Indonesia, di kantor Telkomsel, Wisma Mulia, Jakarta, Rabu (1/10/2014).

Nah, kekurangan itu coba dipoles Samsung bersama Telkomsel dalam program Indonesia Next Apps yang telah menjaring 90 developer lokal dan menghasilkan 147 aplikasi untuk ikut kompetisi ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena ini masih baru, awalnya dari teknis. Nanti kita juga masuk mentoring bisnis. Dampaknya dalam waktu dekat memang belum akan jadi duit, tapi jadi added value," lanjut Andy yang berharap akan banyak developer lokal bisa menembus pasar regional, bahkan internasional.

Program Indonesia Next Apps ini telah mendapatkan satu pemenang dari tujuh developer yang masuk final. Aplikasi Jepret Story buatan Dycode keluar sebagai pemenang setelah menyisihkan enam finalis lain seperti Kakatu, Cubeacon, Phirunthrophy, Pipets, IO Notes, dan Sigap.

Sebagai pemenang utama, Dycode mendapatkan hadiah uang tunai, smartphone Samsung, dan diundang menghadiri Startup Mentorship Programmed yang merupakan program kolaborasi Samsung dan SingTel, induk usaha Telkomsel, awal April 2014 lalu.

Bentuk hadiah lainnya yaitu didaftarkan untuk mengikuti Singtel Group-Samsung Regional Mobile App Challenge serta dipromosikan di program Bundling Telkomsel dan Samsung Galaxy Apps. Selain itu, aplikasi yang masuk dalam kategori top 5 akan dipromosikan di homepage Samsung Galaxy Apps.

"Di regional juga sudah punya tim monitoring, jadi kalau ada apps yang bagus pasti (pengembangnya) diajak kerja sama lebih jauh. Sekarang kami memang belum sampai tahap angel investor untuk funding. Tapi untuk preload sudah mulai jalan," kata Andy.

Samsung, lanjutnya, akan membantu para pengembang aplikasi ini dalam bentuk promosi mencari pelanggan. "Nanti, aplikasi yang dihasilkan juga akan dipilah, apakah lebih cocok masuk ke segmen konsumer atau korporat secara bisnis B2B."

Sementara menurut Dolly Surya Wisaka, Manager Product Marketing Content & Services HHP Business Department Samsung, developer lokal sejauh ini telah menyumbang 10%-20% dari total 230 ribu aplikasi yang ada di Samsung Galaxy Apps. "Ya sekitar 23 ribu sampai 50 ribuan," ucapnya.

(rou/tyo)







Hide Ads