Kabinet baru tengah digodok Jokowi, termasuk posisi menkominfo yang bakal ditinggalkan Tifatul Sembiring sebelum masa tugasnya berakhir lantaran lebih memilih jadi anggota DPR. Untuk calon pengganti Tifatul, Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) berharap sosok yang dipilih Jokowi nantinya sesuai dengan harapan dan kriteria mereka.
Menurut Mastel, peran teknologi informasi komunikasi (TIK) sudah tak bisa dilepaskan lagi dari unsur kegiatan manusia saat ini. Itu sebabnya, calon menterinya pun harus orang sudah yang sangat mengerti industri ini agar bisa maju.
Seperti apa sosoknya? Seperti detikINET kutip dari keterangannya, Rabu (27/8/2014), berikut adalah kriteria yang diharapkan oleh Mastel, baik prasyarat secara umum maupun kriteria secara khusus:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Memiliki rekam jejak dan integritas yang baik, yaitu antara lain tidak pernah tersangkut perkara pidana dan tidak pernah dihukum.
2. Memiliki visi dan pengetahuan yang luas di bidang TIK terutama yang berkaitan dengan aspek teknologi dan kecenderungan masa depan.
3. Memiliki wawasan dan komitmen yang tinggi untuk mewujudkan rencana pembangunan infrastruktur TIK, sesuai dengan perkembangan teknologi.
4. Memiliki semangat juang dan kemampuan kepemimpinan yang tinggi serta berani membuat keputusan dan bertanggung jawab.
5. Berpendidikan minimum Sarjana atau sederajat dalam bidang Teknik, Ekonomi atau Hukum.
6. Berdisiplin tinggi, berpendirian tegas dan bersih.
7. Terbuka terhadap masukan dan menindaklanjuti serta mampu berkoordinasi dengan pihak-pihak yang terkait dengan pengembangan TIK di Indonesia.
8. Tidak menjadi pengurus partai politik.
B. Kriteria Khusus
1. Profesional, berpengalaman dan teruji dalam memimpin dan menunjukkan keberhasilan/kinerja yang baik di industri TIK.
2. Berpengalaman sebagai pemimpin dalam lembaga pemerintahan (birokrasi) yang merupakan faktor penting bagi terciptanya koordinasi yang lancar dan mampu meningkatkan kreativitas yang mendorong pengembangan industri TIK
(penyelenggaraan dan/atau manufaktur).
3. Lebih diutamakan yang pernah berperan aktif dalam penyusunan berbagai
kebijakan/policy di dalam bidang TIK dan kajian atau studi menyangkut TIK di dalam dan luar negeri.
(rou/ash)