Robot berupa kerangka kaki ini tampil saat pembukaan Piala Dunia 2014. Dikontrol oleh pikiran, robot Exoskeleton dikembangkan untuk memberikan mobilitas bagi penderita lumpuh.
Seorang pria lumpuh bernama Juliano Pinto, menggunakannya untuk menendang bola, sebagai tanda pembukaan perhelatan akbar tersebut. Dikembangkan oleh ahli syaraf Miguel Nicolelis, dari Duke University California, robot ini memerlukan waktu pengembangan selama 30 tahun.
Seperti detikINET dikutip dari Pop Science, Selasa (17/6/2014), sejak tahun lalu Nicolelis sudah mengincar ajang Piala Dunia 2014 sebagai momen yang tepat untuk menunjukkan kemenangan atas pencapaian dunia sains.
"Saya rasa ini adalah cara untuk memperlihatkan Piala Dunia tak sekedar sepak bola dan pesta-pesta," ujarnya. Dia berharap selain sepak bola, neurosains juga bisa menjadi topik yang hangat dibicarakan saat event berlangsung.
Tak hanya robot kaki, ajang Piala Dunia juga menghadirkan robot-robot pengawas demi kelancaran perhelatan. Brasil sebagai tuan rumah juga mengerahkan 30 unit robot PackBot 510 besutan perusahaan asal Amerika Serikat (AS) iRobot.
Selain itu, Brasil mengandalkan pesawat tak berawak atau Drone yang disebar di berbagai lokasi penyelenggaraan. Adapun pesawat yang digunakan adalah Hermes 900 yang diklaim dapat terbang selama 36 jam nonstop untuk sekali pengisian bahan bakar.
Adapun ketinggian dapat mencapai 30 ribu kaki yang membuatnya dapat memantau area yang cukup luas. Selain itu, Hermes 900 juga telah dibekali sistem pengintai intelijen terbaru yang diklaim lebih canggih.
(rns/rou)