Kericuhan ini terjadi di toko Apple di distrik Sanlitun, Beijing. Amarah konsumen terpicu akibat penundaan peluncuran secara mendadak oleh pihak toko dan tak ada penjelasan yang menyertainya.
Padahal, para pengantre sudah memadati pelataran Apple store sehari sebelumnya. Mereka rela bertahan di tengah dinginnya temperatur yang mencapai -9 derajat celcius.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi lempar telur pun menyusul sebelum akhirnya polisi turun tangan. Dikutip detikINET dari Ubergizmo, Jumat (13/1/2012), bahkan pasukan khusus Beijing didatangkan untuk mengamankan suasana yang keburu ricuh. Juru bicara Apple di Beijing Carolyn Wu sendiri bungkam soal kehebohan itu.
Rupanya, kericuhan terkait peluncuran produk Apple di Cina bukan kali ini saja terjadi. Di bulan Mei, toko Apple di Sanlitun sempat ditutup ketika sebuah grup menjadi susah diatur. Saat pengenalan iPad 2 kala itu, 4 orang terluka dan pintu kaca toko sempat dipecahkan.
Produk-produk Apple memang populer di negara Tirai Bambu. Dikatakan oleh Chief Financial Officer, Peter Oppenheimer, toko-toko Apple di China memiliki trafik tertinggi dan menghasilkan pendapatan paling banyak dibanding toko-toko Apple di negara lain.
(sha/ash)