Pusat data baru ini juga diharapkan mampu memangkas biaya internet, ini karena biaya bandwidth yang biasanya 'lari' ke Jakarta akan tetap di Surabaya. "Selama ini menyimpan data sebagian besar ada di Jakarta yang memerlukan biaya lebih besar," kata Koordinator Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet (APJII) Jatim Moh. Noor Al Azam kepada wartawan seusai peluncuran Omadata Surabaya Data Center, Selasa (11/8/2009).
Â
Omadata ini sudah memenuhi syarat keamanan pusat penyimpanan data yakni keamanan fisik dan keamanan lingkungan. Kontrol keamanan fisik itu meliputi finger print, keamanan 24 jam serta dilengkapi kamera CCTV.
Â
Sedangkan keamanan lingkungan itu antara lain pengaturan suhu udara yang menjaga suhu ruangan pada kelembaban tertentu, keamanan pada kebakaran serta keamanan pada kebocoran data. Selain itu Omadata juga dilengkapi dengan perlindungan terhadap korsleting.
Â
"Kami menyediakan perangkat UPS sehingga ketika listrik mati tidak ada gangguan pada data yang disimpan di dalam server," ucap Direktur IT Omadata Teguh Wijaya.
Â
Sementara Wakil Walikota Surabaya Arif Afandi menyambut gembira kehadiran Omadata. Kehadiran pusat penyimpanan data ini diharapkan mampu mendukung kegiatan ekonomi Surabaya. Selama ini, lanjut Arif, kegiatan yang berhubungan dengan data digital sudah berkembang dengan sangat pesat.
Pada kesempatan ini, Omadata menyerahkan 1 rak kepada Pemkot Surabaya untuk digunakan kepentingan pemkot selama 5 tahun. Selain itu APJII Jatim juga berhak atas 1 rak data untuk jangka waktu 5 tahun.
(stv/wsh)