Video Game Perang Irak Menuai Protes
Hide Ads

Video Game Perang Irak Menuai Protes

- detikInet
Rabu, 08 Apr 2009 11:57 WIB
London - Sebuah video game yang ceritanya terinspirasi pertempuran berdarah di Irak menuai kritik pedas. Dipublikasikan oleh raksasa video game Konami, produsen game bertajuk 'Six Days in Fallujah' tersebut dinilai tidak sensitif oleh para tentara yang terlibat perang di Irak.

Dikutip detikINET dari Metro, Rabu (8/4/2009), 'Six Days in Fallujah' dideskripsikan sebagai 'survival horror' untuk konsol Xbox 360 dan PS3. Pembuat game berusaha membuatnya senyata mungkin. Mereka bekerja sama dengan beberapa veteran perang yang menceritakan pengalaman seru kala bertempur di Irak.

Akan tetapi kritik berdatangan terhadap game ini di Inggris, negara yang terlibat banyak dalam perang Irak. Bahkan ada usulan Six Days In Fallujah dilarang edar di pasaran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Protes datang antara lain dari Tim Collins, salah satu veteran perang Irak dari 1st Battalion Royal Irish Regiment. Menurutnya rilis game itu terlalu cepat mengingat perang di Irak masih terus berkecamuk.

Sementara Reg Keys, ayah seorang tentara yang tewas di Irak menyatakan bahwa pertempuran mengerikan itu seharusnya dibungkus rapat sebagai sejarah, bukannya malah dimainkan berulang-ulang dalam game.

Ide game 'Six Days in Fallujah' terinspirasi dari pertempuran berdarah di wilayah Fallujah yang berlangsung sekitar tahun 2004. Sekitar 1500 pemberontak jadi korban dan 38 tentara Amerika tewas kala itu.

Menanggapi protes yang bertebaran, John Choon selaku Senior Brand Manager Konami berkilah bahwa sebagian tentara justru ingin membagikan cerita peperangan mereka dalam media game seperti itu. (fyk/ash)

Berita Terkait