Ponsel Low End Awali Serbuan Nokia di 2008
Hide Ads

Ponsel Low End Awali Serbuan Nokia di 2008

- detikInet
Selasa, 22 Jan 2008 17:00 WIB
Jakarta - Nokia siap meramaikan industri ponsel tanah air di tahun 2008. Dua ponsel low end mengawali serbuan produsen asal Finlandia.

Kedua ponsel tersebut adalah Nokia 2600 klasik dan Nokia 1209. Menurut Legi sugianto, Product Marketing Manager Nokia Indonesia, keduanya bakal meramaikan jajaran ponsel 'kelas bawah' Nokia yang saat ini diisi Nokia 1200 dan 1208.

Nokia 2600 sebenarnya bukan barang baru di Indonesia. Seri ini pernah diluncurkan Nokia beberapa waktu lalu. Namun di 2600 yang baru, Nokia meng-upgrade beberapa fitur seperti menambahkan bluetooth dan fasilitas e-mail. "Seri 2600 yang lama sudah tidak diproduksi dan sudah jadul. Makanya di 2600 yang baru ini kita tambahin embel-embel 'klasik'," ujar Legi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara Nokia 1209, sepertinya merupakan ponsel yang disiapkan Nokia untuk bertarung di segmen ponsel 'murah'. Terlihat dari harga yang dipatok dibawah Rp 500 ribu, sedangkan 2600 klasik dibanderol di kisaran Rp 1 jutaan.

Dalam keterangan persnya, Nokia 1209 dikatakan telah dilengkapi dengan 80 bahasa setempat dalam menunya. Namun sayang, hal itu tidak berlaku bagi pasar Indonesia, sehingga para konsumen tanah air hanya akan disuguhi satu bahasa lokal, yakni bahasa Indonesia. Tidak adanya ketersediaan semacam 'database' bahasa daerah di Indonesia menjadi alasan Nokia sehingga tidak dapat menghadirkan fitur ini bagi konsumen Indonesia.

Kedua ponsel ini baru akan masuk pasar Indonesia pada Februari. Nokia 1209 akan hadir di minggu kedua sementara 2600 klasik akan menyusulnya di akhir Februari.

Regina Hutama Poli, Corporate Communications Manager Nokia Indonesia mengatakan, jumlah ponsel Nokia yang akan menyerbu pasar ponsel Indonesia direncanakan akan sama dengan tahun lalu, yakni sekitar 30 model. "Komposisinya merata di tiap jenis," ujarnya kepada detikINET di sela peluncuran Nokia 2600 klasik dan Nokia 1209 di Hotel Shangrila Jakarta, Selasa (22/1/2008). (ash/ash)
Berita Terkait