iPhone 17 Dibuat Made in China atau India?
Hide Ads

iPhone 17 Dibuat Made in China atau India?

Anggoro Suryo - detikInet
Senin, 08 Sep 2025 21:30 WIB
A demonstration of the newly released Apple products is seen following the product launch event at the Steve Jobs Theater in Cupertino, California, U.S. September 12, 2018. REUTERS/Stephen Lam
Foto: Stephen Lam/Reuters
Jakarta -

Jika sebelumnya Apple sangat bergantung pada China untuk memproduksi produk-produknya, kini mereka sudah beralih ke India, termasuk di iPhone 17.

Dimulai dari jajaran iPhone 17, untuk pertama kalinya seluruh lini ponselnya akan dikirim dari India saat baru dirilis. Lalu khusus untuk iPhone 17 yang dijual di Amerika Serikat akan berasal dari India, bukan China.

Selama bertahun-tahun, China menjadi pusat manufaktur utama Apple. Namun, berbagai faktor geopolitik, biaya, hingga tarif impor membuat Apple mulai mengalihkan sebagian produksinya. India kini menjadi pilar penting dalam strategi diversifikasi rantai pasok Apple.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bloomberg melaporkan bahwa Apple juga tengah menyiapkan penerus iPhone 16E, yang produksinya akan dilakukan di India.

ADVERTISEMENT

Apple diperkirakan harus membayar USD 1,1 miliar tarif impor pada kuartal ini. Meski begitu, ekspor iPhone dari India ke AS saat ini tidak dikenai tarif, berbeda dengan produk impor lain dari India yang terkena bea masuk hingga 50% berdasarkan kebijakan era Presiden Donald Trump.

Namun, analis Patrick Moorhead menilai langkah ini tidak sepenuhnya bebas dari ketergantungan. Pasalnya, sebagian besar komponen inti dan subassembly iPhone masih diproduksi di China sebelum dikirim ke India untuk tahap perakitan akhir.

Apple juga sebelumnya sudah mengumumkan investasi USD 100 miliar untuk produksi di AS. Angka ini melengkapi investasi sebelumnya sebesar USD 500 miliar. Trump menyebut perusahaan yang berkomitmen membangun produk di Amerika akan dibebaskan dari tarif impor chip di masa depan.

Meski Apple mendapat kelonggaran tarif untuk ekspor dari India, situasinya bisa berubah. Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, menyatakan bahwa pemerintahan Trump berencana menaikkan tarif terhadap India. Alasannya, India masih membeli dan menjual minyak Rusia meski ada sanksi akibat perang di Ukraina.

Bagi konsumen, produksi iPhone di India bisa berarti pasokan lebih stabil dan potensi harga yang lebih kompetitif jika strategi ini membantu Apple menekan biaya produksi dan tarif. Namun, ketegangan dagang dan geopolitik tetap bisa mempengaruhi harga maupun ketersediaan perangkat di pasar global.




(asj/asj)
Berita Terkait