Senjata Microsoft untuk Kalahkan Apple Silicon: Copilot Plus PC
Hide Ads

Senjata Microsoft untuk Kalahkan Apple Silicon: Copilot Plus PC

Anggoro Suryo - detikInet
Rabu, 22 Mei 2024 09:15 WIB
Copilot Plus PC
Foto: Dok. Microsoft
Jakarta -

Microsoft kini yakin betul bakal sukses melakukan transisi ke chip ARM dan mengalahkan dominasi Apple Silicon. Dalam acara Surface dan Windows AI yang digelar di Redmond, Amerika Serikat -- markas Microsoft.

Senjata mereka untuk mengalahkan Apple Silicon tersebut dinamai Copilot Plus PC, yang dari namanya saja sudah terlihat kalau kecerdasan buatan (AI) akan menjadi fitur utamanya, termasuk 40 model AI yang tertanam di dalam sistem operasi, serta asisten AI Copilot yang dilengkapi model GPT-4o terbaru dari OpenAI.

Microsoft tak segan membandingkan langsung laptop-laptop terbaru yang masuk kategori Copilot Plus PC ini dengan MacBook Air dengan chip M3. Yusuf Mehdi, salah satu eksekutif Microsoft yang presentasi di acara tersebut mengklaim performa laptop baru ini 58% lebih kencang dari MacBook Air M3.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hanya saja ia memang tak menjelaskan apakah sebuah semua Copilot Plus PC punya performa seperti itu, atau hanya laptop dengan chip ARM terbaru dari Qualcomm. Namun yang jelas mereka memperkirakan ada 50 juta laptop Copilot Plus PC baru yang akan terjual selama 2025.

Jadi, apa saja keunggulan yang dijanjikan Microsoft dari laptop Copilot Plus PC -- dengan chip Qualcomm -- ini?

ADVERTISEMENT

Performa

Copilot Plus PC digadang menjadi sistem yang efisien dalam penggunaan daya, performa kencang, dan menjadi basis untuk laptop masa depan berbasis AI.

"Anda akan melihat PC yang paling kencang sepanjang masa. Bahkan faktanya, ini akan mengalahkan semua perangkat di luar sana, termasuk MacBook Air dengan prosesor M3, dengan selisih 50% dalam performa berkelanjutan," kata Mehdi.

Bisa dibilang, sejak Apple merilis M1 pada 2020, Microsoft tertinggal sangat jauh dalam hal performa dan efisiensi baterai untuk laptop. Ditambah lagi, percobaan Microsoft untuk berpindah dari x86 ke ARM saat itu tak pernah sukses.

Sebagai informasi, transisi ke ARM sudah dilakukan sejak 2012 saat Surface RT dirilis. Performanya buruk, dan hampir tak ada aplikasi yang kompatibel dengan platform tersebut. Lalu pada 2019 mereka merilis Surface Pro X, yang sedikit lebih baik karena emulasi software yang ditingkatkan. Namun masih belum bisa bersaing dengan M1 yang dirilis beberapa bulan setelahnya.

"Ini adalah sesuatu yang belum pernah kami hasilkan selama dua dekade, kami belum pernah menguasai perangkat yang bisa menghasilkan performa maksimal," jelasnya.

Kompatibilitas aplikasinya seperti apa? Ada di halaman berikutnya>>>

Kompatibilitas

Performa tinggi tentu tak ada gunanya jika tak ada aplikasi yang mendukung. Untuk mengatasi ini, Microsoft punya emulator bernama Prism, yang diklaim sama efisiennya dengan lapisan translasi Rosetta 2 milik Apple, dan bisa mengemulasi aplikasi dua kali lebih kencang dibanding perangkat Windows on Arm sebelumnya.

Sebagai informasi, emulai, translasi, atau apapun namanya ini, adalah sistem yang dibuat agar aplikasi untuk x86 (atau x64) bisa dioperasikan di platform berbasis ARM. Performanya tentu tak akan setinggi aplikasi yang memang dibuat secara native untuk ARM, namun selisih performanya ini yang diusahakan bisa setipis mungkin.

"Kami menghabiskan banyak energi di sini. Untuk aplikasi yang belum native, kami kini bisa mengambil menfaat dari kemampuan Prism dan memecahkan ini dengan energi yang lebih baik, serta efisiensi performa untuk emulator," kata Windows and Surface chief Pavan Davuluri.

Sebenarnya, emulator ini hanya jembatan agar transisi dari x86 ke ARM bisa lebih mulus. Jika melihat pada kesuksesan Apple Silicon, mereka bisa berkembang pesat karena bisa merangkul para developer untuk segera mem-porting aplikasi buatannya ke ARM, sehingga bisa berjalan secara native dan memanfaatkan semua kemampuan Apple Silicon.

Inilah yang perlu dilakukan oleh Microsoft jika ingin Copilot Plus PC sukses. Bukan sekadar menjanjikan performa tinggi dan sejenisnya. Untungnya, sudah banyak aplikasi populer yang mendukung ARM secara native, misalnya, Photoshop, Dropbox, Zoom, Spotify, Prime, dan termasuk juga Google yang sudah memboyong Chrome ke ARM. Browser seperti Opera, Vivaldi, Brave, Firefox, dan tentunya Edge pun kini sudah boyongan ke ARM.

Daya tahan baterai

Daya tahan baterai pun tak dilupakan oleh Microsoft. Dalam presentasinya, mereka membandingkan Surface Laptop 5 keluaran 2022 dengan Surface Copilot Plus PC menggunakan skrip untuk mensimulasikan browsing di web. Hasilnya?

Surface Laptop 5 bertahan selama delapan jam 38 menit, dan Surface Copilot Plus PC bertahan 16 jam dan 56 menit. Sebagai perbandingan MacBook Air 15 M3 "hanya" bertahan 15 jam 25 menit. Dalam pengujian untuk memutar video Surface Copilot Plus PC bertahan lebih dari 20 jam, sementara MacBook Air 15 M3 bertahan 17 jam 45 menit.

Selanjutnya AI >>>

AI

Copilot Plus PC dilengkapi neural processing unit (NPU) dari Qualcomm yang menghasilkan kemampuan 45 TOPS untuk pengolahan tugas AI. Task operations per watt-nya lebih tinggi dibandingkan MacBook Air M3, dan bahkan GPU RTX 4060 dari Nvidia.

Lalu ada 40 model AI kecil yang dibenamkan ke dalam sistem operasi, 10 di antaranya berjalan di background dan diklaim bakal memberikan pengalaman pengguna baru untuk konsumen dan pengembang aplikasi.

"Ini membuka pintu untuk kesempatan baru bagi pengalaman AI. NPU memberikan keajaiban dalam bentuk kemampuan menjalankan tugas performa tinggi," kata Davuluri.

Salah satunya adalah fitur Recall, yang bisa menjadi semacam mesin waktu di PC. Pengguna bisa "memutar balik" apa pun yang muncul di PC, yang bisa terjadi karena model AI yang berjalan di background dan mencatat semua yang dikejrkan pengguna di PC-nya itu.

Ada juga Auto Super Resolution yang otomatis melakukan upscaling game untuk meningkatkan frame rate dan resolusi grafisnya, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Selasa (21/5/2024).

Tentu semua ini masih sebatas klaim dari Microsoft. Kita harus menunggu sampai ada perangkat dengan platform ini tersedia di pasaran. Untungnya, Acer, Asus, Dell, HP, Lenovo, dan Samsung sudah merilis laptop Copilot Plus PC yang menggunakan prosesor Qualcomm.

Halaman 2 dari 3
(asj/afr)
Berita Terkait