Catatan Oleh Rama
Nintendo Kembali Meraja di 2006
Jumat, 22 Des 2006 15:48 WIB

Jakarta - Tahun 2006 benar-benar menjadi masa keemasan bagi Nintendo. Perusahaan yang pernah merajai dunia game pada era 80-an itu tampaknya akan kembali menduduki tahtanya sebagai raja dunia konsol. Setidaknya hal tersebut telah dibuktikan Nintendo dengan angka penjualan produknya yang spektakuler. Tidak hanya Wii, Nintendo DS dan game-gamenya pun laris manis! Meskipun tertinggal dua hari dari Sony yang lebih dulu menggeber konsol game terbarunya PS3, angka penjualan konsol terbaru Nintendo, Wii tidak ikut tertinggal. Dalam sepekan, Nintendo bahkan berhasil mengungguli PS3, baik di Jepang maupun Amerika. Tak tanggung-tanggung, Nintendo memamerkan angka penjualan Wii yang mencapai 2 kali lipat hasil penjualan PS3!Hal serupa pun terjadi di Eropa. Setelah berhasil menjual sekitar 50.000 unit Wii di Inggris -- terhitung 12 jam setelah peluncuran perdananya -- Nintendo divisi Eropa mengumumkan total penjualan konsol tersebut. Dalam waktu 2 hari saja, tercatat 325.000 unit Wii laku terjual di seluruh daratan Eropa. Di Inggris sendiri, Wii disebut-sebut sebagai "rajanya konsol," karena tercatat sebagai konsol yang paling cepat terjual sepanjang sejarah penjualan mesin game di Negara itu. Banyaknya permintaan akan Wii di Inggris telah membuat toko-toko game dan mainan rela buka sehari penuh, tak jarang hingga larut malam. Berbagai pagelaran dan atraksi digelar untuk menemani pembeli yang antri saat membeli Wii. "Saya dan keluarga sempat berkemah selama tiga hari sebelum peluncuran Wii dan menikmati acara panggung yang digelar Nintendo," ungkap James, salah satu pembeli Wii. Meski harus antri, ia merasa senang karena Nintendo menghibur mereka dengan acara-acara menarik.Berbeda dengan suasana penjualan PS3 di Amerika yang sempat diwarnai beberapa kasus criminal, kegiatan penjualan Wii di Eropa berjalan dengan mulus. Hal ini diduga telah menumbuhkan respon positif para gamer dalam menentukan konsol mana yang hendak dibeli. Hanya dalam waktu seminggu, seluruh persediaan Wii habis terjual. Mereka yang tidak kebagian konsol besutan Nintendo itu terpaksa menunggu sampai pihak Nintendo mengirimkan kembali unit Wii yang baru. "Angka penjualan Wii betul-betul spektakuler, dan itu menunjukkan bahwa Nintendo telah berhasil melebarkan sayapnya, mengajak semua orang untuk merasakan asyiknya bermain game dengan Wii," ujar Laurent Fischer, direktur pemasaran Nintendo divisi Eropa. Menanggapi lonjakan permintaan tersebut, Fischer berjanji akan segera mengapalkan kembali persediaan Wii sekitar akhir tahun ini.GameLalu, bagaimana dengan game-game yang menyertai peluncuran Wii? Wii Play, salah satu game yang dipasarkan Nintendo khusus untuk konsumsi Jepang dan Eropa merupakan game kedua yang paling banyak diburu pembeli. Menurut catatan resmi yang dikeluarkan Nintendo, sekitar 50% pembeli Wii memilih game yang disertakan dalam pembelian Wiimote tersebut (pembelian Wiimote tambahan secara terpisah). Untuk diketahui saja, Wii Play sendiri merupakan game kedua terlaris, setelah sebelumnya Nintendo berhasil menjual 240.000 salinan game Legend of Zelda: Twilight Princess di Amerika Serikat.Ternyata, tak hanya Wii yang dipersiapkan Nintendo untuk merebut singgasananya. Jagoan lain Nintendo, yang tak lain adalah konsol genggam Nintendo DS juga berhasil merajai pasar handheld.Sejak peluncuran perdana Nintendo DS di Eropa (Maret 2005), Nintendo telah mengapalkan lebih dari 8,5 juta DS dan DS Lite. Hanya dalam waktu 7 hari terhitung seminggu setelah peluncuran Wii, Nintendo bahkan berhasil mencetak rekor penjualan DS terbesar yang mencapai angka 515.000 unit!Dominasi Nintendo DS tersebut bahkan berhasil membuat Gizmondo, salah satu handheld canggih untuk konsumsi Eropa gulung tikar. Sony, yang ikut bermain di pasar konsol genggam dengan handheld besutannya, PlayStation Portable (PSP) pun harus bersaing keras dengan Nintendo, yang notabene sudah lebih berpengalaman dalam dunia handheld.Di Indonesia sendiri, para gamer tampaknya juga mulai melirik Wii. Meskipun Wii -- seperti telah kita duga bersama -- dibanderol dengan harga 2 kali lipat dari harga aslinya $249,99 per unit, mereka tetap antusias mencoba konsol ini.Meskipun masih banyak pecandu PlayStation yang tetap setia menanti harga impor PS3 merosot (bayangkan, Rp 12 juta untuk edisi premium), jumlah antrian tak sebanyak ketika PS2 digeber 2001 silam. Faktor utamanya tentu saja perbedaan harga yang terpaut jauh dengan Wii yang dibanderol sekitar Rp 4,5 juta sampai Rp 5 juta. Berdasar pada data yang terpampang di atas, kita dapat berasumsi bahwa Nintendo telah berhasil menjadi "raja" dalam hal jumlah penjualan unit. Kurang larisnya Xbox 360 besutan Microsoft, ditambah keterlambatan peluncuran PS3 diperkirakan akan memberi waktu pada Nintendo untuk semakin mendongkrak penjualan produknya.Tahta yang diperoleh Nintendo tersebut, bukan tidak mungkin juga akan diperolehnya di benua lain. Kita ambil contoh perbandingan penjualan Wii lawan PS3 di Jepang dalam rentan waktu yang sama. Dalam seminggu, Nintendo telah menjual sekitar 600 ribu unit Wii, sementara Sony hanya dapat mengapalkan 80 ribu konsolnya. Bicara soal harga, Anda tentu dapat menyimpulkan sendiri apa yang terjadi bila dua produk sejenis dijual dengan harga yang terpaut "sangat" jauh. Pedagang game yang gemar menjual game tidak asli alias "bajakan" pun ikut-ikutan mengelu-elukan Wii, pasalnya dua konsol Nintendo terdahulu, Nintendo 64 (berbasis cartridge) dan Nintendo GameCube (berbasis MINI-DVD 8cm) memiliki format media yang sulit digandakan. Dengan munculnya Wii yang sudah menggunakan standarisasi kepingan CD berukuran 12cm, para pembajak dapat dengan mudahnya menggandakan game-game Wii, dan siapa yang akan menolak membeli konsol murah plus game "sangat" murah? "Bajakan CD PS rata-rata dijual Rp 3.500 per keeping, dan CD GameCube tak bisa dibajak dan harganya sampai ratusan ribu. Sekarang CD Wii sudah bisa kami jual seharga CD PS," ujar salah satu penjual di pusat pertokoan Mangga Dua yang menjual 1 unit Wii seharga Rp 4 juta (harga resmi, katanya).Kembali Setelah Sempat BerpalingNgomong-ngomong soal konsol Nintendo terdahulu, ada sisi menarik yang dapat kita cermati di balik angka penjualan Wii yang membludak.Dulu, saat semua konsol masih berbasis cartridge, Nintendo menikmati masa-masa jayanya. Hal tersebut dikarenakan tersedianya game yang beraneka ragam, yang menjangkau semua lapisan umur. Jumlah game-gamenya pun jauh di atas rival terberatnya saat itu, Sega.Sayang, saat Sony memasuki pasar konsol dengan mengusung media CD yang jauh lebih fleksibel, Nintendo tetap bertahan dengan format cartridge. Hal ini yang membuat pecinta Nintendo terpaksa "berpaling ke lain hati." Saat Nintendo mengumumkan bahwa Wii akan muncul dengan standar media yang sama dengan PlayStation dan Xbox, serta mengakomodasi seluruh koleksi game masa lalunya via virtual console, gamer yang sempat "berselingkuh" selama lebih dari 10 tahun nampaknya kembali tergerak untuk pindah ke Nintendo, kekasih lamanya. Dengan kata lain, Nintendo tidak sekedar menang dalam angka penjualan, tapi di balik itu semua, terbukti bahwa game-gamenya pun berkualitas dan tetap dikenang pecinta game di seluruh dunia. Masalahnya hanya kesalahan 2 konsol Nintendo terdahulu, itu saja. Namun, tentunya masih terlalu dini untuk memperkirakan apa yang akan terjadi dalam pertarungan konsol generasi ketujuh ini. Yang jelas, Nintendo telah lebih dulu meraih kemenangan dalam hal penjualan di Jepang, Amerika dan khususnya Eropa. Bagaimana dengan benua-benua lain? Kita tunggu saja! *) Penulis, Eko Ramaditya Adikara (Rama), adalah seorang tuna-netra yang gemar menulis menggunakan komputer. Penulis tergabung dalam Yayasan Mitra Netra (MitraNetra.or.id). Blog pribadinya dapat dibaca di alamat www.ramaditya.com."Catatan Rama" lainnya:- Video Game dari Generasi ke Generasi (2)- Video Game dari Generasi ke Generasi (1)- Basmi Pocong dengan Game Lokal- Bermain Game, Baik atau Buruk?- Khusus Tuna Netra, ATM Bisa 'Bicara'- Wii Virtual Console, Bagi Penggemar Game 80-an- Mengenal Google lebih Dekat- Berkenalan dengan YM Tak Resmi- Sulit Tidur? Gunakan Mesin Mimpi Indah
(nks/nks)