Masalah yang dialami SSD eksternal SanDisk Extreme Pro Portable akhirnya berujung ke Meja Hijau. Western Digital, pemilik brand SanDisk, terkena class action dengan nilai gugatan mencapai USD 5 juta atau sekitar Rp 76,4 miliar.
Gugatan ini dilakukan oleh Nathan Krum, yang pada akhir Mei lalu membeli SanDiSk Extreme Pro 2TB seharga USD 180. Apesnya, di waktu bersamaan mulai tersebar laporan yang menyebutkan SSD tersebut bermasalah dan banyak pengguna yang kehilangan data.
Meski laporan tersebut sudah bermunculan, WD tetap mengiklankan SSD tersebut. Selain itu, meskipun WD menyadari adanya masalah tersebut, mereka tidak memberikan refund secara penuh pada Krum karena ia kehilangan data yang ia simpan di SSD tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
WD hanya menukar SSD tersebut dengan SSD lain yang juga punya masalah sama. Krum pun akhirnya mendaftarkan gugatan ini dengan tuntutan ganti rugi sebesar sebesar USD 5 juta untuk puluhan atau bahkan ratusan ribu pembeli SanDisk Extreme Pro Portable.
Dalam laporan yang ada, masalah ini ada pada SanDisk Extreme Pro Portable versi 2TB dan 4TB, serta WD My Passport yang diproduksi sebelum November 2022. Namun dalam gugatan Krum tersebut, ia juga menyertakan pengguna SanDisk Extreme Pro Portable versi 500GB dan 1TB.
Sebenarnya WD sempat merilis firmware untuk mengatasi masalah tersebut, namun firmware tersebut tidak bisa menyembuhkan masalah di SSD tersebut.
Pada patch yang dirilis 31 Mei lalu pun tetap ada masalah, di mana SSD dan HDD eksternal itu bisa mendadak terputus dari PC. Namun dalam gugatannya, Krum menyebut bukan hanya itu masalahnya.
Menurutnya file yang tersimpan di SSD dan HDD tersebut jadi tak bisa diakses dan perangkat malah menghapus semua sistem file tanpa peringatan. Lebih lanjut, Krum menuding WD masih mencoba untuk menghabiskan stok SSD dan HDD yang sudah diketahui bermasalah itu, yaitu menjualnya dengan diskon besar.
SanDisk Extreme Pro Portable adalah SSD eksternal yang sangat populer, seringkali dimasukkan dalam daftar SSD eksternal terbaik, sehingga semestinya jumlah penggunanya pun sangat banyak, demikian dikutip detikINET dari Techspot, Senin (21/8/2023).
(asj/rns)