5 Tahun di RI, Realme Jual 20 Juta HP & IoT
Hide Ads

5 Tahun di RI, Realme Jual 20 Juta HP & IoT

Adi Fida Rahman - detikInet
Kamis, 10 Agu 2023 16:45 WIB
Realme 11 Pro Plus 5G
Realme 11 Pro 5G. Foto: Adi Fida Rahman/detikINET
Jakarta -

Kiprah Realme di pasar Indonesia sudah memasuki tahun kelima. Dan hingga kini, disebut sudah 20 juta perangkat yang sudah mereka jual.

"Komposisinya paling besar dari smartphone. Karena kami baru mulai (jual) IoT baru di tahun 2020," ujar Krisva Angnieszca, Public Relations Lead Realme Indonesia saat berbincang di Banyuwangi.

Diungkap olehnya selama setahun terakhir, Realme Indonesia menorehkan penjualan lebih dari 5 juta perangkat. Lagi-lagi HP yang berkontribusi besar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jauh lebih banyak smartphone. Karena tahun ini kami belum banyak IoT yang ada," kata Krisva.

Dari sekian banyak model yang diluncurkan, Realme C series paling jagoan di pasaran. Menurut Krisva itu tak terlepas dari daya beli masyarakat yang banyak membeli perangkat entry level.

ADVERTISEMENT
Krisva AngnieszcaKrisva Angnieszca. Foto: Adi Fida Rahman/detikinet

Pun begitu vendor asal China ini melihat adanya peningkatan di seri number. Itu dimulai dari Realme 9 yang dirilis Februari 2023. Tren kenaikan kemudian berlanjut di Realme 10 pada awal tahun ini.

"Kami melihat seri number ada peningkatan walau tidak begitu besar angkanya. Ini artinya seri number kami sudah ada peminat," kata Krisva.

Di tahuh kelima, Realme ingin tetap stabil di pasar Indonesia sembari terus mengembangkan diri. Salah satunya menghadirkan produk yang membawa teknologi baru namun tetap bisa dijangkau anak muda di Tanah Air.

"Lima tahun bukan umur yang baru lagi, istilahnya bukan bayi lagi. Sekarang di masa ingin stabil yang tetap berkembang," tutur Krisva. "Kami akan memakai strategi Leap Up. Kami mau tetap bisa berjalan tapi at least punya inovasi baru. Jadi jangan sampai kami bisa bertahan tapi nggak ada inovasi. "

"Inovasinya apa balik lagi ke produk kami. Yang pasti kami ingin anak muda tidak punya batasan (mencoba teknologi baru)," pungkas Krisva.




(afr/fyk)