Di balik berbagai teknologi Apple Vision Pro yang mengesankan, tampaknya ada satu masalah besar yang menanti jika Apple mau memasarkan headset tersebut di China.
Pasalnya, hak pemakaian nama "Vision Pro" sudah dimiliki oleh Huawei sejak 16 Mei 2019. Huawei mempunyai hak eksklusif untuk menggunakan merek tersebut dari 28 November 2021 sampai 27 November 2031.
Ternyata HUawei pun memang sudah punya lini produk yang menggunakan nama Vision. Yaitu kacamata pintar dan TV pintar. Dan karena Huawei sudah punya produk dengan nama Vision Pro yang dipasarkan dan diiklankan di China, Apple harus mengganti nama headsetnya jika mau memasarkannya di China.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Atau bisa juga mereka membuat perjanjian tertentu dengan Huawei untuk menggunakan nama tersebut. Apple semestinya masih punya waktu yang cukup banyak untuk menyelesaikan masalah ini, pasalnya Vision baru akan dipasarkan awal 2024, itu pun terbatas di Amerika Serikat. Belum diketahui kapan mereka akan memasarkan Vision Pro di luar AS.
Ini bukan pertama kalinya Apple menghadapi masalah serupa. Pada 2012 Apple harus membayar perusahaan bernama Proview sebesar USD 60 juta untuk menggunakan nama iPad di China. Angka ini terbilang kecil karena pada awalnya Proview meminta USD 2 miliar untuk menggunakan nama tersebut.
Bahkan pada 21 Februari 2007, enam minggu setelah iPhone generasi pertama dirilis, Apple harus membayar Cisco sebesar USD 25 juta sampai USD 50 juta. Uang tersebut dibayarkan ke Cisco yang mendapat hak penggunakan merk iPhone saat mereka mengakuisisi infoGear pada 2000.
Sebelumnya Cisco sempat mendaftarkan gugatan ke Apple pada 10 Januari 2007, sehari setelah Steve Jobs memamerkan iPhone ke publik. Kemudian kedua perusahaan pun berdamai, dan kedua perusahaan tersebut tetap boleh menggunakan nama iPhone.
Baca juga: Spek Rahasia Apple Vision Pro Terungkap |
(asj/asj)