Aksi demo yang berujung rusuh di pabrik Foxconn di Zhengzhou, China, membuat perakit iPhone itu harus mencari tempat baru agar produksi iPhone-nya tak terus terganggu.
Foxconn memilih India dan Vietnam sebagai rencana mereka untuk mendiversifikasi produksi iPhone. Baru-baru ini perusahaan asal Taiwan itu menginvestasikan USD 500 juta di anak perusahaannya di India.
Suntikan dana tersebut diberikan ke Foxconn Hon Hai Technology India Mega Development Private Limited lewat anak usaha mereka di Singapura. yaitu lewat pembelian lebih dari 4 miliar lembar sahamnya, seperti tercatat di Taiwan Stock Exchange.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Investasi ini dilakukan Foxconn setelah pabrik Zhengzhou di China, yang merupakan pabrik iPhone terbesar di dunia, ditinggal puluhan ribu buruhnya setelah aksi demo berujung rusuh yang terjadi pada November lalu.
Para buruh di pabrik itu memprotes insentif yang ditunda pembayarannya, serta kondisi tempat tinggal yang memprihatinkan. Seperti diketahui, pabrik tersebut beroperasi secara tertutup, di mana buruh diharuskan tinggal di komplek pabrik karena aturan lockdown dari pemerintah China.
Padahal biasanya pada akhir tahun seperti sekarang pabrik tersebut mempekerjakan sekitar 300 ribu buruh untuk merakit iPhone, demikian dikutip detikINET dari SCMP, Senin (12/12/2022).
Akibatnya, pabrik Zhengzhou itu hanya bisa beroperasi 20% dari kapasitas produksi maksimalnya pada November lalu. Sementara untuk Desember angkanya memang diperkirakan akan meningkat, namun hanya antara 30-40%, yang bakal berakibat pada berkurangnya produksi iPhone yang tak sesuai dengan permintaan pasar, atau dengan kata lain, iPhone akan langka di pasaran.
Apple pun meminta para rekanan produksinya untuk bersiap melakukan diversifikasi produksi ke luar China, termasuk di India dan Vietnam.
Pada Agustus lalu Foxconn juga menandatangani perjanjian senilai USD 300 juta untuk memperluas pabriknya di negara tersebut. Mereka pun berencana meningkatkan jumlah pegawainya di India hingga empat kali lipat selama dua tahun ke depan.
Namun bukan berarti Foxconn benar-benar akan meninggalkan China. Mereka malah akan mengalokasikan mayoritas dana investasi mereka di China pada 2023 mendatang, yang diakui oleh chairman Foxconn Liu Young-way pada earning call November lalu.
(asj/fyk)