Riisto Siilasma adalah mantan bos Nokia, menjadi Chairman Nokia sejak 2012 sampai 2020. Sebelumnya, dia masuk Dewan Komisaris Nokia. Tentu banyak yang diketahui olehnya soal perjalanan HP Nokia sampai tumbangnya.
Bahkan, Riisto pernah menulis buku tentang tumbangnya Nokia, berjudul Transforming NOKIA: The Power of Paranoid Optimism to Lead Through Colossal Change. Nokia sendiri masih jaya di bisnis infrastruktur telekomunikasi, walau HP-nya tumbang.
Kini, Nokia juga sudah ada kembali di jagat ponsel, di bawah perusahaan HMD Global. Nah mengenai tumbangnya Nokia, berikut wawancara singkat dengan Riisto seperti dikutip detikINET dari Zdnet.
Bagaimana posisi pasar Nokia saat Anda bergabung di Komisaris Nokia tahun 2008?
Saya gabung saat Nokia di puncak dunia, tapi iPhone telah diluncurkan tahun sebelumnya, dan Android akan diluncurkan di tahun yang sama. Krisis keuangan melanda saat itu. Jadi, udara begitu penuh dengan berbagai macam hal dari berbagai sumber sehingga sangat sulit memahami akar penyebab dari apa yang sedang terjadi.
Tahun 2008, Nokia baik-baik saja. Beberapa tahun sebelumnya, Nokia menguasai sekitar 40+ persen pasar HP dunia. Platform Symbian, sistem operasi smartphone Nokia, memiliki lebih dari 70% pangsa pasar dunia hingga perangkat iPhone dan Android datang dan melewatinya.
Itu mengawali penurunan bisnis Nokia sehingga, tahun 2012, situasi jadi gelap, dan pers berspekulasi tentang waktu kebangkrutan Nokia. Bukan lagi jika, tapi kapan.
Antara 2008 dan 2012, Nokia berubah dari kebanggaan nasional Finlandia jadi terancam bangkrut. Mengapa?
Hal itu cenderung terjadi di banyak industri. Ketika Anda telah membangun seluruh perusahaan dengan cara operasi tertentu, penawaran tertentu disampaikan dengan cara tertentu dan kemudian struktur dasar itu bergeser, maka sangat sulit untuk beradaptasi.
Contoh, pelanggan inti kami, operator, terbiasa bekerja dengan cara tertentu. Misalnya, mereka ingin memperingatkan pengguna saat ponsel mungkin dikenakan biaya data.
Platform Symbian dipaksa operator menampilkan semua tanda peringatan, yang berarti kadang saat Anda meluncurkan aplikasi, Anda harus mengklik 'Ya' 8 kali sebelum aplikasi diluncurkan.
Nah, Apple tak peduli. Mereka hanya ingin membuat ponsel semudah mungkin digunakan. Mereka memberi tahu operator jika Anda tak menyukai iPhone, kami akan menjualnya saja ke pesaing.
Mereka semua menerima, tetapi mereka tidak mau menerima hal serupa dari Nokia. Ada kekuatan kuat melawan Anda saat Anda ingin mengubah diri sendiri.
Dengan kata lain, Riisto menyatakan sulit bagi Nokia beradaptasi dan menandingi pesaing seperti iPhone, karena dipaksa oleh pihak luar harus tetap seperti itu. Di sisi lain, ia pernah mengatakan keruntuhan Nokia adalah karena kesalahan mereka sendiri, yaitu manajemen yang kurang sigap.
"Jika sebuah perusahaan adalah yang terbesar di dunia, dengan banyak uang dan investasi besar dalam riset dan pengembangan dan kalah dari kompetitor, satu-satunya penjelasan adalah ada masalah dengan manajemennya," kata dia.
Simak Video "Nokia Kenalkan Logo Baru di MWC 2023"
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/fyk)