Cara Samsung Mengakhiri 14 Tahun Keperkasaan Nokia
Hide Ads

Cara Samsung Mengakhiri 14 Tahun Keperkasaan Nokia

Fino Yurio Kristo - detikInet
Selasa, 28 Jun 2022 06:45 WIB
Samsung Galaxy S III
Samsung Galaxy S3. Foto: Getty Images
Jakarta -

Pada masa dulu, siapa yang pernah membayangkan Nokia akan dikalahkan? Bayangkan saja, perusahaan asal Finlandia ini 14 tahun lamanya menjadi produsen ponsel terbesar dunia. Namun kekuasaan mereka diakhiri oleh Samsung.

Pertama kalinya Nokia jadi vendor ponsel terbesar adalah pada tahun 1998 ketika menyalip Motorola. Ponsel mereka yang awet dan trendi terus diminati sampai tahun 2012. Bahkan dalam masa puncak, market share ponsel Nokia secara global pernah tembus 40%.

Tapi Nokia mungkin lengah. Samsung diam-diam mengkonsolidasikan kekuatan untuk menjadi perusahaan ponsel papan atas dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Manajemen Samsung sejak lama menekankan perusahaannya tidak boleh terlena karena persaingan sangat ketat, bahkan menganggap krisis akan selalu terjadi "Posisi yang kita pegang sekarang akan hilang dan tak dapat dipertahankan 10 tahun lagi," kata CEO Samsung suatu ketika.

Nokia sendiri seperti diketahui, ngotot memakai sistem operasi Symbian dan kemudian Windows Phone. Berbeda dengan Samsung, mereka bisa dikatakan sangat fleksibel.

ADVERTISEMENT

Begitu Android muncul, Samsung langsung mengadopsinya. Bahkan Samsung juga ikut menggunakan Windows Phone di sebagian ponselnya.

Samsung juga rajin mengeluarkan banyak model ponsel di segala rentang harga untuk menantang Nokia. Sudah begitu di segmen papan atas, Samsung makin bersinar dengan seri Galaxy S.

"Pada sekali waktu, kami memiliki 30 sampai 40 model di pasar. DIkombinasikan dengan kecepatan kami ke pasar. Ini membantu kami menyasar banyak basis konsumen," kata Vineet Taneha, Country Head Samsung India ketika itu.

Hasilnya, perlahan tapi pasti, Samsung menggerogoti Nokia. Puncaknya, dalam 3 bulan pertama tahun 2012, Samsung diperkirakan menjual 88 juta unit ponsel. Sedangkan Nokia 83 juta unit. Itulah pertama kalinya Samsung mengalahkan Nokia dan kemudian tak terbendung.

"Setelah 14 tahun menjadi pembuat ponsel terbesar secara global, turun dari posisi top menjadi tamparan bagi Nokia. Secara kontras hal itu akan disambut dengan euforia oleh Samsung," kata Ben Wood, Head of Research di CCS Insight pada waktu itu.




(fyk/afr)