Google Bakal Teliti Dengkuran Pengguna Android, Buat Apa?
Hide Ads

Google Bakal Teliti Dengkuran Pengguna Android, Buat Apa?

Anggoro Suryo - detikInet
Minggu, 29 Mei 2022 14:00 WIB
FILE PHOTO: A 3D printed Android mascot Bugdroid is seen in front of a Google logo in this illustration taken July 9, 2017. Picture taken July 9, 2017.  REUTERS/Dado Ruvic/Illustration - RC1B112FBA80/File Photo
Foto: Dado Ruvic/Reuters
Jakarta -

Google diduga tengah mengerjakan fitur baru di Android untuk meneliti kebiasaan tidur penggunanya, yaitu dengan mendeteksi suara batuk dan mendengkur lewat ponsel Android.

Fitur baru ini ditemukan dari deretan kode di file instalasi aplikasi Google Health Studies. Dalam aplikasi tersebut, Google tengah melakukan riset bernama "Sleep Audio Collection", yang saat ini hanya tersedia untuk karyawan Google.

"Kamu harusnya seorang Full Time Googler (sebutan karyawan Google) dengan ponsel Android untuk bisa berpartisipasi di studi ini. Kondisi lingkungan yang dibutuhkan untuk studi ini adalah tidak lebih dari seorang dewasa di ruang yang sama yang tidak bekerja di perusahaan kompetitor," tulis Google.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lewat studi ini, Google mengumpulkan data-data yang dibutuhkan untuk memvalidasi, mengatur, dan mengembangkan algoritma di sebuah perangkat software canggih dengan kemampuan pengenalan, yang nantinya akan tersedia di Android.

Algoritma batuk dan mendengkur ini (Cough and Snore) akan muncul dalam bentuk fitur pemantau tidur, dan akan memantau saat penggunanya batuk dan mendengkur saat tidur, demikian dikutip detikINET dari Phone Arena, Jumat (27/5/2022).

ADVERTISEMENT

Google juga menjelaskan kalau fitur ini akan beroperasi dalam bentuk "privacy-precerving, on-device", yang kurang lebih artinya, semua data akan diproses dengan aman dan disimpan secara lokal di dalam ponsel.

Perusahaan yang berbasis di Cupertino, AS ini menjanjikan fitur baru ini nantinya akan memberikan data-data yang penting untuk para penggunanya.

Contoh informasi berguna dari fitur ini adalah apakah penggunanya mendengkur dan atau kapan penggunanya mendengkur. Data tersebut kemudian bisa diolah untuk orang-orang yang mengalami masalah susah tidur, atau bisa juga apakah perubahan menu makanan dan jadwal tidur bisa berdampak pada kualitas tidur pengguna.

Sayangnya, sejauh ini belum jelas kapan Google akan mengimplementasikan fitur ini untuk seluruh pengguna Android, atau setidaknya untuk pengguna Pixel. Atau malah, apakah Google akan mengimplementasikan fitur ini secara penuh.

Jika diimplementasikan secara penuh, mungkin saja Google akan membenamkan fitur ini pada Google Fit, aplikasi pemantau kesehatan di Android.




(asj/asj)