Mantan Bos Apple: iPhone Lahir dari Kebencian
Hide Ads

Mantan Bos Apple: iPhone Lahir dari Kebencian

Fino Yurio Kristo - detikInet
Rabu, 04 Mei 2022 22:05 WIB
Jonathan Ive
Jonathan Ive (kanan), mantan bos desain Apple. Foto: Getty Images
Jakarta -

Jony Ive atau nama sebenarnya Jonathan Ive adalah sosok desainer andal yang banyak mendesain produk Apple. Namun Ive mengundurkan diri dari Apple pada 2019.

Sebelum mengundurkan diri, Ive sudah bekerja selama hampir tiga dekade sebagai bos desain dan adalah orang kepercayaan mendiang Steve Jobs. Dialah yang merancang wujud iPhone, iPad sampai Apple Watch.

Ive disebut mengundurkan diri setelah frustrasi selama bertahun-tahun setelah Steve Jobs meninggal, dan Tim Cook menjadi CEO Apple. Ia frustrasi melihat Apple berubah menjadi perusahaan dengan produk yang desain sentris menjadi produk utilitarian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ive memang gandrung pada desain yang indah, tidak semata-mata produk yang hebat. Ia pernah menceritakan bahwa iPhone dilahirkan salah satunya dilatarbelakangi ponsel pada zamannya didesain dengan buruk.

"Faktor besarnya adalah kebencian yang muncul pada ponsel yang dulu kami gunakan. Kupikir ponsel-ponsel itu dibuat dengan buruk," sebut Jonathan Ive, Chief Design Officer Apple yang dikutip detikiNET dari USA Today.

ADVERTISEMENT

Apple pun memunculkan iPhone dan disukai orang, yang menurut Ive dipakai penggunanya secara terus menerus. Kelahiran iPhone tentu juga karena dukungan kuat dari mendiang Steve Jobs.

Jonathan Ive menuturkan, ketika Jobs kembali ke Apple sebagai CEO, dia mengubah fokus perusahaan. Tidak melulu mementingkan penjualan, tapi juga mengutamakan desain produk yang kreatif.

"Steve sangat jelas bahwa tujuan Apple bukan untuk menghasilkan uang. Dan kami sangat-sangat berdisiplin dan sangat jelas tentang bagaimana kami mencapai tujuan kami," sebut Ive.

Ive bergabung dengan Apple pada tahun 1992. Pada waktu itu Apple sedang mengalami masa suram dan Jobs belum kembali bergabung setelah didepak dari jabatan CEO.

"Saat itu sangat menyakitkan. Aku harus mengalami pergantian beberapa CEO yang fokusnya ingin mengubah perusahaan dan tujuan utamanya menghasilkan banyak uang agar tidak rugi," papar dia.

Barulah setelah kedatangan Jobs, Apple berhasil bangkit. Hubungan Ive dan Jobs pun sangat dekat. Ive menganggap Jobs sebagai gurunya. "Aku memiliki guru yang hebat dalam diri Steve," tutur pria berkebangsaan Inggris tersebut.




(fyk/fyk)