Apple kini menyetop penjualan produknya secara fisik, termasuk iPhone, di Rusia setelah negara tersebut menginvasi Ukraina.
Ini adalah langkah terbaru Apple untuk "menghukum" Rusia akibat invasinya itu. Sebelumnya mereka juga membatasi penggunaan Apple Pay di Rusia, dan menarik sejumlah aplikasi pemberitaan Rusia dari App Store.
Dalam pernyataan resminya Apple menyebut mereka menyetop semua ekspor ke semua kanal penjualan di Rusia, yang menjadi respon mereka terhadap invasi Rusia ke Ukraina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka juga mengaku akan terus melanjutkan mengevaluasi perkembangan situasi dan juga berkomunikasi dengan pemerintahan dari negara yang terdampak, demikian dikutip dari The Verge, Rabu (2/3/2022).
Sebelumnya, Wakil Perdana Menteri Ukraina Mykhailo Fedorov mengirimkan surat terbuka untuk Apple. Dalam surat tersebut ia meminta Apple untuk menyetop penjualan dan ketersediaan semua produknya di Rusia, termasuk App Store.
Menurut Fedorov, langkah itu penting dilakukan untuk memotivasi generasi muda di Rusia, yang juga merupakan populasi warga yang aktif, untuk secara proaktif mendukung dihentikannya agresi militer yang sedang terjadi.
Apple memang tak menyebut apa pun soal pemblokiran App Store di Rusia, namun mereka sudah mengambil langkah preventif dari sejumlah layanannya, termasuk Apple Maps. Yaitu mematikan data lalu lintas dan laporan kecelakaan, sama seperti yang dilakukan oleh Google di Google Maps.
"Kami sangat khawatir dengan invasi Rusia ke Ukraina dan akan mendukung semua orang yang menderita akibat kekerasan. Kami mendukung semua usaha kemanusiaan, menyediakan bantuan untuk mengatasi masalah pengungsian, dan melakukan semuanya untuk mendukung tim kami di negara tersebut," tulis Apple dalam pernyataannya.
(asj/asj)