Snapdragon di Flagship Samsung, Kolaborasi yang Dinantikan Orang Indonesia

Lucky Sebastian - detikInet
Selasa, 08 Feb 2022 09:15 WIB
Teaser peluncuran Galaxy S22 series. Foto: dok Samsung
Jakarta -

Besok tanggal 9 Februari 2022, Samsung akan memperkenalkan smartphone flagship tertingginya, Galaxy S22 series. Samsung pada smartphone seri S, biasanya menggunakan 2 macam chipset atau prosesor, Snapdragon atau Exynos, dan Indonesia sampai saat ini, kebetulan selalu kebagian Exynos.

Walaupun chipset Exynos terakhir semakin baik kinerjanya, tetapi dalam beberapa test, memperlihatkan bahwa chipset Snapdragon memang lebih unggul dalam beberapa hal penting, seperti pengolahan hasil foto, kinerja grafis untuk gaming, efisiensi penggunaan daya, dll.

Tapi kali ini ada yang di luar kebiasaan, flagship phone Galaxy S22 series resmi untuk pasar Indonesia, menurut rumor yang sangat kuat, akan menggunakan chipset terbaru yang dikabarkan terbaik, Snapdragon 8 Gen 1.

Saya sempat membuat polling di media sosial, bertanya kepada para pengguna smartphone Samsung, kalau diberi pilihan chipset untuk smartphone flagship terbaru, apakah akan memilih ditenagai Snapdragon 8 Gen 1 atau Exynos 2200?

Hasilnya dari ratusan yang mengikuti polling, 3:1 memilih Snapdragon. Berarti sekarang keinginan pengguna flagship Samsung di Indonesia menjadi nyata.

Galaxy S22 Foto: dok Lucky Sebastian

Membuat smartphone bagus itu seperti memasak. Chipset itu seperti berbagai peralatan memasak, bahan makanan, dan bumbu-bumbunya, sementara vendor seperti Samsung akan menjadi Chefnya. Hasil masakannya seenak apa, adalah kolaborasi peralatan masak, bahan, bumbu, dan Chef sebagai pengolahnya.

Flagship smartphone Samsung sebelumnya, Galaxy S21 Ultra, (yang menggunakan chipset Snapdragon 888), di penutup tahun banyak mendapat penobatan sebagai smartphone terbaik tahun 2021.

Jadi sekarang ini kelanjutan kolaborasi antara pembuat chipset Snapdragon 8 Gen 1 yang melompat jauh dari sisi teknologi dengan Samsung di Galaxy S22 akan terlihat sangat menarik. Mari coba kita lihat beberapa bocorannya, sebelum besok resmi diperkenalkan.

Samsung secara berkala menjelang peluncuran Galaxy S22 membuat beberapa teaser, yang menunjukkan kemampuan flagship baru ini, temanya "Ready to Break The Rules" atau dalam terjemahan bebasnya siap untuk menerobos aturan atau keterbatasan. Setidaknya ada 3 bagian tema Break The Rules yang sudah di release dalam video pendek, yang akan kita bahas di bawah ini.

Break The Rules of Power

Chipset memang pantas disebut sebagai otak smartphone, seperti otak kita mengatur segalanya pada tubuh, sehingga sebenarnya penyebutan prosesor tidak cocok lagi, karena dalam chipset ada banyak chip dengan tugas masing-masing, aritmetika, grafis, kamera, modem, dll, sehingga sekarang disebut SoC, System on Chip.

SoC Snapdragon 8 Gen 1 yang menjadi otak Galaxy S22 dibuat dengan fabrikasi 4nm, sehingga ukuran chipsetnya hanya sekitar 1cm x 1cm saja, tetapi memuat miliaran transistor.

Semakin kecil fabrikasi, tujuannya membuat chipset yang semakin cepat, tetapi lebih irit daya. Irit daya ini sangat penting, karena penggunaan smartphone sekarang ini, semakin lama setiap harinya, jangan sampai kehabisan daya di tengah jalan karena chipset yang boros daya.

Snapdragon 8 Gen 1 Foto: dok Qualcomm

Pada Break The Rules of Power, Samsung menjanjikan kinerja yang cepat, kinerja cepat ini bukan sekedar CPU saja, tetapi juga berarti grafis, pengolahan foto, AI, dll
Semua kecepatan ini sangat bergantung dengan chipset, jadi untuk itu bisa dikatakan, untuk membuat smartphone flagship yang bagus, harus didukung chipset flagship premium.

Snapdragon 8 Gen 1 keluar pada saat spesial, setelah 10 tahun kita menggunakan arsitektur Armv8, saat ini dimulai arsitektur chipset yang baru Armv9.
Chipset dengan CPU octa core atau 8 inti ini dibagi dalam 3 cluster, kira-kira seperti gigi kecepatan pada mobil matic.

  • 1 inti Cortex-X2 3GHz, ini seperti gigi S atau Sport pada mobil, untuk melibas aplikasi-aplikasi besar dan berat, multitasking, dan mem-boost kinerja CPU saat dibutuhkan.
  • 3 inti Cortex-710 2.5GHz, ini seperti gigi D pada transmisi, seimbang antara kinerja dan keiritan daya.
  • 4 inti Cortex-510 1.8GHz, yang bekerja seperti transmisi eco, mengutamakan irit daya saat aktivitas penggunaan smartphone kita tidak berat, seperti sedang email, browsing, menonton Youtube, dll.

Dengan pintar, cluster ini tidak akan bekerja sendiri-sendiri, tetapi kebanyakan berupa gabungan cluster, misal Cortex-710 dengan Cortex-510, mengikuti beban kinerja yang diterima smartphone. Disini peran Samsung untuk membuat algoritma pengaturnya pada OS Android 12 dengan OneUI 4.x

Yang lebih menarik lagi di chipset Snapdragon 8 Gen 1 ini adalah kemampuan grafisnya. Chip grafis Adreno ini kinerjanya tinggi, dan sangat bergantung dengan vendor bagaimana memanfaatkannya.

Dipakai hingga mentok siap, tetapi vendor harus punya algoritma bagaimana mengatur daya yang dikeluarkan, dan yang terpenting mengatur juga efek suhu yang dihasilkan. Smartphone bisa berhenti bekerja atau sering disebut overheating, jika terlalu panas.

Untuk itu Samsung selain harus membuat algoritma pengatur suhu, juga harus membuat sistem pendingin dengan teknologi yang ditingkatkan agar Galaxy S22 ini saat digunakan untuk bermain game berat seperti PUBG, COD, Genshin Impact, bisa memberikan rendering terbaiknya.

Industri game mobile memang sangat berkembang, kelasnya sekarang, mengejar kualitas desktop gaming. Mobile gaming bahkan lebih besar dibanding PC Gaming dan Console Gaming disatukan.

Untuk itu memang para avid mobile gamers harus memilih smartphone flagship sekelas S22 yang ditenagai Snapdragon 8 Gen 1 ini untuk bisa menikmati gaming dengan frame rate dan rendering terbaik, yang peningkatannya dibanding chipset flagship tahun lalu kinerja grafisnya bisa naik sejauh 60% untuk API Vulkan pada gaming.

Snapdragon 8 Gen 1 juga mempunyai fitur Adreno Frame Motion Engine yang bisa menghasilkan frame rate 2x lipat tanpa menambah daya. Semakin tinggi frame rate maka game akan bergerak semakin mulus dan terlihat lebih hidup.

Variable Rate Shading Foto: Qualcomm


Teknologi mobile grafis yang sebelumnya hanya ada di desktop PC kini bisa kita nikmati di mobile, VRS, Variable Rate Shading. Teknologi ini memungkinkan chipset grafis memetakan gambar yang akan ditampilkan dan menentukan "kedalaman" gambar, misal pohon-pohon dan bangunan di kejauhan tidak akan beda di render detail atau lebih tidak detail, maka akan dipilih untuk di render tidak detail, dan tenaga grafis lebih diutamakan untuk merender lebih detail objek-objek yang berada lebih dekat, sehingga proses rendering bisa lebih cepat dan menghasilkan frame rate tinggi, atau detail gambar yang lebih bagus.

Mobile gaming sudah tidak bisa dianggap remeh, game-game dengan Unity atau Unreal engine berkualitas tinggi bukan hanya dalam gameplay, tetapi memberi kenyamanan gambar-gambar yang hidup, lengkap dengan kedalaman, bayangan, bahkan support HDR.

Dengan kekuatan chip grafis Adreno yang memiliki fitur volumetric, bahkan bisa membuat render efek kabut atau asap yang tampak dan bergerak seperti aslinya.

Samsung flagship yang terkenal dengan teknologi layar AMOLED nya yang selalu dianggap terbaik sampai saat ini kualitasnya, akan memanjakan para mobil gamer dengan gambar-gambar game yang immersive di layarnya yang terbaru, dan juga pasti sudah support refresh rate dan touch sampling rate tinggi.

Selanjutnya keunggulan kamera Galaxy S22

Simak Video 'Samsung Galaxy S22 Dibuat dari Material Jaring Ikan Daur Ulang':






(afr/afr)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork