Selama periode Q3 2021 (Juli-September 2021), MediaTek meningkatkan keunggulannya dari Qualcomm dalam hal jumlah pengapalan system on a chip (SoC) untuk ponsel.
Berdasarkan data yang dirilis Counterpoint Research, pada Q3 2021 MediaTek punya market share 40% sementara Qualcomm 27%. Keunggulan ini meningkat dibanding Q3 2020 di mana market share MediaTek adalah 33% sementara Qualcomm 28%.
Di posisi ke-3 ada Apple, yang market sharenya naik 3% dibanding periode sama setahun sebelumnya, yaitu naik dari 12% menjadi 15%. Di bawahnya ada Unisoc dengan market share 10% dan Samsung dengan market share 5%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menariknya, masih ada HiSilicon pada daftar ini dengan market share 2%. HiSilicon adalah unit bisnis Huawei yang memproduksi chip Kirin, yang kini tak lagi memproduksi chip karena sanksi dari Amerika Serikat, dan market sharenya merosot dari 13% pada Q3 2020 lalu.
Begitu juga dengan Unisoc, yang namanya relatif tak populer dibanding pabrikan chip lain. Mereka bisa masuk ke dalam daftar ini, bahkan selama tiga kuartal berturut-turut, karena dua alasan.
Yaitu mereka punya perjanjian kerja sama dengan perusahaan seperti Realme, Motorola, ZTE, dan bahkan Samsung. Mereka juga punya kerja sama dengan Honor, brand yang sebelumnya bergantung pada chip dari HiSilicon.
Meningkatnya keunggulan MediaTek ini terjadi karena adanya permintaan sangat besar untuk SoC 4G. Mereka juga terbantu dari kelangkaan chip 5G, yang membuat SoC MediaTek kini dipakai di setiap dua dari lima ponsel yang ada di pasaran.
Namun untuk market share 5G masih dipimpin oleh Qualcomm meski mereka mengalami masalah pasokan komponen. Market share Qualcomm di ranah ini mencapai 62%, yang terbantu karena mereka punya dua kontraktor untuk memproduksi komponen utamanya, termasuk Snapdragon seri 8 dan chip modem 5G premiumnya.
(asj/asj)