Perusahaan riset Counterpoint mengumumkan hasil riset pasar handphone di Indonesia sepanjang kuartal ketiga 2021. Oppo didapuk sebagai penguasanya.
Oppo disebut memiliki pangsa pasar 22%, naik 2% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Counterpoint menyebut vendor asal China ini tidak begitu berdampak pada krisis komponen sepanjang kuartal ketiga.
Pasar Oppo hanya terimbas dari peningkatan angka COVID-19 serta penerapan pembatasan sosial di fasilitas pabrik di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Vivo Geser Xiaomi Jadi Raja HP di Indonesia |
Samsung bertengger di posisi kedua dengan pangsa pasar 19%. Kenaikan 3% dari kuartal ketiga 2020 dikarenakan peningkatan kinerja yang didorong peluncuran smartphone baru di Tanah Air.
Pemulihan bertahap proses produksi pabrik di Vietnam akibat lockdown berimbas pada Vivo, Xiaomi dan Realme. Vivo berada di urutan ketiga dengan market share 18%, menurun dari 23% di Q3 2020.
![]() |
Hal yang sama terjadi pada Xiaomi. Terjadi penurunan dari 20% di kuartal ketiga 2020 menjadi 18% di Q3 2021. Ini membuat perusahaan besutan Lei Jun tersebut berada di urutan keempat.
Di posisi kelima ada Realme yang memiliki pangsa pasar 12%, turun 1% dari kuartal ketiga tahun lalu.
Pengiriman HP di Indonesia Turun
Secara keseluruhan, pasar HP di Indonesia mengalami penurunan 6% dibandingkan kuartal ketiga 2020. Ini dikarenakan lonjakan infeksi COVID-19. Pun begitu, Counterpoint melihat permintaan konsumen menunjukkan tanda-tanda pemulihan di Indonesia menjelang akhir Q3 2021,
Pemulihan ini terjadi berkat terus meredanya angka harian COVID-19 dan aktivitas ekonomi yang kembali normal. Namun, prospek pertumbuhan industri HP di Indonesia dalam waktu dekat akan dipengaruhi oleh ketidakpastian pasokan.
Analis Riset Counterpoint Paula Ruth mengatakan, kontribusi HP 5G terhadap total pengiriman HP melonjak dari 7% di Q2 2021 menjadi 14% di Q3 2021. Dia melihat terjadi peningkatan menjelang akhir Q4 2021 dan seterusnya.
Lonjakan tersebut tidak terlepas dari operator seluler Indonesia yang mulai melakukan persiapan komersialisasi 5G dengan menggelar showcase 5G di berbagai kota besar di Indonesia.
![]() |
"Pada Q3, XL Axiata lolos uji kelayakan operasional yang diwajibkan pemerintah untuk meluncurkan 5G di Tanah Air. Sebelumnya, Telkomsel dan Indosat telah meluncurkan 5G komersial pada Q2 2021. Dengan upaya operator untuk memperluas jangkauan 5G di negara ini, preferensi konsumen untuk smartphone 5G semakin meningkat," ujarnya.
Sementara proporsi online dari total pengiriman tidak banyak berubah selama dua bulan pertama Q3. Festival belanja online pada bulan September, seperti 9.9, memberikan dorongan yang sangat dibutuhkan untuk saluran tersebut.
"Pengiriman online menyumbang 16% dari total pengiriman pada Q3 2021. Proporsi ini kemungkinan akan meningkat menjadi sekitar 20% pada akhir tahun ini," pungkas Paula.
(afr/rns)