Keunggulan Android Disindir Bos Apple
Hide Ads

Keunggulan Android Disindir Bos Apple

Anggoro Suryo Jati - detikInet
Kamis, 04 Nov 2021 13:32 WIB
SAN FRANCISCO, CA - APRIL 23:  The Apple logo is displayed on the exterior of an Apple Store on April 23, 2013 in San Francisco, California.  Analysts believe that Apple Inc. will report their first quarterly loss in nearly a decade as the company prepares to report first quarter earnings today after the closing bell.  (Photo by Justin Sullivan/Getty Images)
Foto: Gettyimages - Justin Sullivan
Jakarta -

Apple kembali mencela salah hal yang jadi 'keunggulan' Android, yaitu sideloading, di mana pengguna bisa menginstal aplikasi dari luar sumber resmi seperti Play Store.

Menurut Craig Federighi, SVP Apple, sideloading ini adalah teman terbaik para penjahat siber, dan jika sampai fitur ini ada di iPhone, maka iOS akan kebanjiran malware.

"Sideloading adalah sahabat penjahat siber dan jika sampai tersedia di iPhone maka akan ada gold rush di industri malware," pungkas Federighi dalam pidatonya di Web Summit 2021.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan kata lain, Federighi menyebut keamanan iOS akan sangat terancam jika pengguna dibolehkan melakukan sideloading aplikasi. Federighi sendiri adalah SVP yang membawahi divisi iOS dan macOS, dan ia pernah memprotes peraturan Digital Markets Act dari Uni Eropa.

Jika peraturan tersebut nanti disetujui, maka Apple wajib membolehkan penggunanya untuk menginstal aplikasi dari luar App Store. Padahal menurut Federighi, hal inilah yang membuat tingkat infeksi malware di iOS lebih rendah dari serangan malware di Android yang menurutnya sampai 5 juta serangan per bulan.

ADVERTISEMENT

"Jika Apple dipaksa membolehkan pengguna menginstal aplikasinya sendiri, pintu pengaman akan terbuka untuk malware," keluhnya.

Federighi pun menolak solusi lain yang diusulkan, yaitu memberikan pilihan ke pengguna. Di mana pengguna dibolehkan memilih untuk menggunakan sideloading dengan risiko serangan siber.

Masalahnya, menurut Federighi, para kriminal sudah sangat pintar dan bisa menyaru. Bahkan pengguna yang pintar pun tetap bisa terjebak di situs palsu dan bahkan terjebak di app store palsu yang ada di ponselnya.

Tak cuma soal malware dan serangan siber yang ditakutkan oleh Federighi. Juga soal aturan privasi Apple yang ketat dan dipermasalahkan oleh berbagai jejaring media sosial.

"Beberapa aplikasi jejaring sosial mungkin akan mencoba untuk menghindari aturan perlindungan privasi yang ada di App Store dan hanya menyediakan aplikasinya lewat sideloading," ujar Federighi.

Federighi boleh saja sampai berbusa menjelaskan masalah yang terjadi jika Apple mengizinkan sideloading di iOS. Namun tentu ia tak menyinggung soal potongan 30% yang dikenakan untuk setiap transaksi yang terjadi di App Store. Pemasukan dari sektor ini besar, dan akan berkurang jauh jika mereka membolehkan sideloading aplikasi.

Selain itu, sebenarnya ada cara lain untuk mengizinkan sideloading dan tetap menjaga keamanan, dan cara tersebut sudah diterapkan di macOS.

Pengguna macOS saat ini memang bisa menginstal aplikasi dari luar App Store, dan Apple menggunakan sistem bernama Gatekeeper untuk mengecek 'tanda tangan' developer untuk mengkonfirmasi keaslian aplikasi tersebut.




(asj/asj)