Round up

Krisis Chip Global dan Ancaman Harga HP Naik di Indonesia

Tim - detikInet
Kamis, 14 Okt 2021 06:50 WIB
Ilustrasi smartphone. Foto: Tomohiro Ohsumi/Getty Images
Jakarta -

Kelangkaan atau krisis chip belum dapat diatasi sampai saat ini malah semakin berlarut-larut. Bahkan menurut penelitian terbaru, kelangkaan chip bisa menimbulkan gangguan lebih besar bagi para produsen HP dari yang diperkirakan sebelumnya.

Dihimpun detikINET, Kamis (14/10/2021) masalah ini seperti diungkap dari Independent, bahwa jumlah smartphone total yang dikapalkan pada tahun depan diestimasi tumbuh hanya 6%, dari proyeksi semula sebanyak 9%.

Pada awalnya, industri elektronik termasuk HP disebut akan tumbuh kembali setelah pandemi Corona mulai dapat dikendalikan, di mana para vendor memesan komponen chip dalam jumlah besar sampai akhir tahun ini. Namun, mereka hanya menerima 80% komponen chip dari permintaan.

"Kelangkaan semikonduktor ini sepertinya berdampak pada semua merek di ekosistem. Samsung, Oppo, Xiaomi, semuanya terimbas dan kami menurunkan perkiraan (pengapalan)," ujar Tim Kash, direktur riset di Counterpoint Research.

Selain smartphone, industri lain yang terkena dampak berat dari krisis chip adalah konsol game. Pasokan PS5 misalnya, diprediksi masih tidak akan normal sampai tahun 2023. Peminat pun harus bersabar untuk menantikan harga PS5 bisa normal.

"Suplai chip ini akan tetap sangat kurang sampai setidaknya September tahun depan. Dalam beberapa kasus, beberapa konsumen mungkin tidak akan bisa dilayani secara penuh sampai tahun 2023," ujar Takeshi Kamebuchi, bos unit semikonduktor Toshiba.

Apa penyebabnya? Selain karena pandemi, kabar terbaru menyebut pemerintah China awalnya berusaha dengan ketat mengawasi penggunaan energi dalam rangka menekan emisi. Namun demikian, hal itu menyebabkan kelangkaan produksi silikon yang dibutuhkan untuk membuat chip komputer.

Kelangkaan bahan bakar menyebabkan produksi silikon itu terganggu. Sebabnya, beberapa pabrik besar dihentikan operasinya karena harga bahan bakar batu bara yang dianggap biang polusi semakin tinggi. China sudah mencanangkan bebas karbon di 2060, namun penerapannya menimbulkan kekacauan.

Terjadi pemangkasan produksi silikon di China secara drastis. Padahal elemen yang sebenarnya melimpah dari Bumi ini penting untuk memproduksi teknologi yang digunakan sehari-hari seperti smartphone, mobil dan laptop.

Silikon digunakan dalam membuat semikonduktor untuk chip HP dan smartphone serta kendaraan roda empat, sehingga mereka inilah yang paling terimbas. "Permintaan yang meningkat karena pandemi global dan krisis energi berarti kelangkaan silikon tak bisa dihindari," kata Profesor Komputer dari Northwester University, Seda Memik. Berikut tanggapan dari para vendor HP di Indonesia mengenai krisis chip ini.

Halaman selanjutnya: Dampak krisis chip di Indonesia dan ancaman harga HP naik...

Saksikan juga: Napak Tilas dan kesaksian Bocah Hilang di Gunung Guntur






(fyk/fay)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork