Samsung Tak Naikkan Harga HP Meski Dibayangi Kelangkaan Chip
Hide Ads

Krisis Chip Dunia

Samsung Tak Naikkan Harga HP Meski Dibayangi Kelangkaan Chip

Adi Fida Rahman - detikInet
Rabu, 13 Okt 2021 14:10 WIB
Samsung Galaxy A03s
Samsung tidak menaikan harga HP meski dibayangi kelangkaan chip (Foto: dok Samsung)
Jakarta -

Xiaomi memutuskan untuk menaikkan harga sejumlah HP imbas dari kelangkaan chip. Kendati dihadapkan masalah serupa, Samsung pilih tidak menaikkan harga HP.

Dihubungi detikINET, Irfan Rinaldi, Product Marketing Manager Samsung Electronics Indonesia, mengatakan pihaknya memutuskan tidak menaikkan harga agar semakin banyak orang yang dapat menikmati manfaat inovasi yang dihadirkan di setiap HP Galaxy.

"Sejak diluncurkan, kami menjaga harga Galaxy A03s tetap di harga rekomendasi retail Rp 1.799.000, Galaxy A12 mulai dari Rp 2.399.000, dan Galaxy A22 Rp 2.999.000," ujar Irfan, Rabu (13/10/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diberitakan sebelumnya lewat akun Instagram, Xiaomi Indonesia mengumumkan kenaikan harga sejumlah ponselnya yang disebabkan kelangkaan komponen imbas pandemi COVID-19.

"Di tengah perjuangan menangani COVID-19, saat ini industri juga menghadapi kelangkaan komponen secara global yang mengakibatkan kenaikan harga. Akibat hal tersebut, beberapa produk kami juga terkena dampaknya sehingga dengan berat hati kami harus melakukan penyesuaian harga Rp 100.000 kepada empat produk smartphone kami," tulis Xiaomi.

ADVERTISEMENT

Keempat produk Xiaomi yang naik harga meliputi:

  • Redmi 9A menjadi Rp 1.299.000
  • Redmi 9C menjadi Rp 1.499.000
  • Redmi Note 10 5G menjadi Rp 2.799.000
  • Poco M3 Pro 5G menjadi Rp 2.699.000

Kelangkaan chip sudah beberapa lama bikin pusing para perusahaan HP, laptop sampai otomotif di dunia. Namun kondisi itu sepertinya belum akan terselesaikan, malah bisa semakin parah dan membuat harga laptop sampai harga smartphone terancam naik. Apa penyebabnya?

Pemerintah China awalnya berusaha dengan ketat mengawasi penggunaan energi dalam rangka menekan emisi. Namun demikian, hal itu menyebabkan kelangkaan produksi silikon yang dibutuhkan untuk membuat chip komputer.

Kelangkaan bahan bakar menyebabkan produksi silikon itu terganggu. Sebabnya, beberapa pabrik besar dihentikan operasinya karena harga bahan bakar batu bara yang dianggap biang polusi semakin tinggi. China sudah mencanangkan bebas karbon di 2060, namun penerapannya menimbulkan kekacauan.

Halaman selanjutnya: Dampak kelangkaan chip di dunia...

Dikutip detikINET dari Daily Mail, terjadi pemangkasan produksi silikon di China secara drastis. Padahal elemen yang sebenarnya melimpah dari Bumi ini penting untuk memproduksi teknologi yang digunakan sehari-hari seperti smartphone, mobil dan laptop.

Silikon digunakan dalam membuat semikonduktor untuk chip HP dan smartphone serta kendaraan roda empat, sehingga mereka inilah yang paling terimbas. "Permintaan yang meningkat karena pandemi global dan krisis energi berarti kelangkaan silikon tak bisa dihindari," kata Profesor Komputer dari Northwester University, Seda Memik.

Apple bahkan sudah merasakan dampaknya. Salah satu pemasok chip penting Apple, TSMC yang berbasis di Taiwan, dilaporkan menaikkan harga komponen karena kelangkaan silikon ini, sehingga berpotensi harga iPhone dan produk Apple lain bakal naik atau tertunda produksinya.

Hal yang sama terjadi di industri komputer. "Industri PC terus terganggu dari tantangan suplai dan logistik dan sayangnya masalah ini tidak ada perkembangan berarti dalam beberapa bulan belakangan," kata Jitesh Ubrani, periset dari IDC.

Direktur riset di firma riset pasar Forrester Research Glenn O'Donnell, mengatakan kelangkaan chip karena kendala pasokan mengakibatkan harga yang lebih tinggi yang perlu diserap oleh produsen atau diteruskan ke konsumen. Hal itu kemungkinan marak terjadi pada tahun depan.

"Mereka harus menaikkan harga karena harga suplai juga naik. Ini adalah masalah kelangkaan chip. Merupakan masalah klasik soal permintaan dan suplai," kata O'Donnell dikutip dari The CIO Dive.