Kartu grafis untuk desktop PC saat ini masih belum juga normal, malah makin menggila. Penyebabnya masih penambang kripto?
Menurut data yang dikumpulkan oleh 3DCenter, harga kartu grafis Nvidia di Jerman saat ini 72% lebih mahal ketimbang harga ritel yang disarankan oleh pabrikan (MSRP). Sementara kartu grafis AMD malah lebih parah, karena harganya 83% lebih tinggi dibanding MSRP.
Dibandingkan harga pada September, peningkatan harga kartu grafis AMD ini pun lebih tinggi dibanding Nvidia. Yaitu naik dari 9% dari 74%, sementara Nvidia 'hanya' naik 2% dari 70%.
Pengumpulan harga ini didasarkan pada model-model tertentu. Misalnya untuk AMD, kartu grafis yang dipantau hanya dari seri Radeon RX 6000, yaitu 6700 XT, 6800, 6800 XT, dan 6900 XT.
Sementara untuk Nvidia, harga yang dipantau dari seri RTX 30, yaitu 3060, 3060 Ti, 3070, 3080, dan 3090, demikian dikutip detikINET dari Techspot, Selasa (12/10/2021).
Namun di balik harganya yang makin menggila itu, setidaknya di Jerman, ketersediaan kartu grafis sudah membaik ketimbang tiga bulan sebelumnya.
Jadi, apa penyebab harga kartu grafis terus meningkat? Penyebabnya diperkirakan adalah nilai tukar bitcoin dan ethereum yang meningkat. Alhasil para penambang mendapat pemasukan tambahan yang membuat mereka bisa memborong kartu grafis tambahan.
Meski Nvidia kini membatasi kartu grafisnya untuk dipakai menambang, yaitu untuk kartu grafis dengan label LHR (low hash rate), kabarnya sudah ada software yang bisa menembus pembatasan tersebut. Sementara itu, AMD yang tak menerapkan langkah sejenis, menepis tudingan kalau mereka memprioritaskan penjualan kartu grafis untuk penambang kripto.
Faktor lainnya tentu adalah kelangkaan chip global yang masih terjadi sampai saat ini. Juga kelangkaan bahan baku tertentu yang juga berdampak peningkatan biaya produksi.
Simak Video "Nilai Transaksi Kripto RI di Tahun 2022 Alami Penurunan"
[Gambas:Video 20detik]
(asj/fay)