Bocoran Spesifikasi Prosesor Tensor untuk Google Pixel 6
Hide Ads

Bocoran Spesifikasi Prosesor Tensor untuk Google Pixel 6

Anggoro Suryo Jati - detikInet
Minggu, 19 Sep 2021 07:25 WIB
Google Tensor
Google Tensor. Foto: Dok. Google
Jakarta -

Prosesor -- atau tepatnya system on a chip (SoC) -- buatan Google untuk Pixel 6 dan 6 Pro adalah Tensor, yang sebelumnya sudah mereka pamerkan kini muncul bocoran spesifikasinya.

Saat memamerkan Tensor, Google sama sekali tak menjelaskan spesifikasi teknisnya. Mereka hanya menggembar-gemborkan kemampuan AI chip tersebut.

"Hal standar yang biasa dilihat orang akan sangat kompetitif dan kemampuan AI-nya bakal sangat terdiferensiasi," ujar Rick Osterloh, bos hardware Google.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya sudah muncul bocoran mengenai GPU, yaitu Mali-A78 yang dipakai Samsung di Exynos 2100. Juga chip modem 5G buatan Samsung yang terintegrasi di dalam Tensor.

Namun kini muncul bocoran spesifikasi teknis dari Tensor, yaitu komposisi core untuk CPU-nya. Berdasarkan laporan dari XDA, yang mengacu pada hasil pengujian Geekbench dan informasi dari seseorang yang mengaku mempunyai Pixel 6 Pro, komposisi core di Tensor ini terbilang unik.

ADVERTISEMENT

Yaitu dua core performa tinggi Cortex-X1 2,802GHz, dua core performa tinggi Cortex-A76 2,253GHz, dan empat core hemat daya Cortex-A55, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Minggu (19/9/2021).

Kombinasi ini terbilang unik, atau mungkin lebih cocok disebut sebagai aneh. Keanehannya adalah penggunaan dua core Cortex-X1. Mengapa aneh?

Cortex-X1 dirilis ARM pada 2020 untuk agar pembuat chip bisa meningkatkan performanya, dengan clock speed yang sangat kencang. Dengan penggunaan dua Cortex-X1, seharusnya Tensor bakal bisa menyalip performa chip dari Qualcomm ataupun Samsung (Keduanya memakai core tersebut di Snapdragon 888 dan Exynos 2100).

Namun Cortex-X1 ini dipasangkan dengan Cortex-A76, yang notabene merupakan core kencang jadul. Dua generasi di bawah Cortex-A78 yang dipakai di Snapdragon 888 serta Exynos 2100 untuk menemani Cortex-X1.

Rasanya tak ada alasan yang tepat untuk menjelaskan penggunaan Cortex-A76 ini. Mengingat Cortex-A78 jelas lebih kencang dan lebih efisien dibanding A76.

Belum lagi kemungkinan panas berlebih yang ditimbulkan oleh dua core X1 tersebut, karena di Snapdragon 888, core X1 tersebut sering disebut menjadi kambing hitam terhadap panas berlebih yang dihasilkan. Padahal cuma satu core X1 yang dipakai di Snapdragon 888.

Memang, bisa saja Google menyarukan komposisi core yang dipakai agar tak terlihat di Geekbench. Namun kemungkinannya sangat kecil hal itu terjadi. Untuk informasi pastinya, kita harus menunggu sampai Google benar-benar merilis Pixel 6 dan 6 Pro.




(asj/jsn)