Garap Laptop Merah Putih, ITB Terjunkan Tim Ahli Multi Disiplin
Hide Ads

Garap Laptop Merah Putih, ITB Terjunkan Tim Ahli Multi Disiplin

Yudha Maulana - detikInet
Selasa, 27 Jul 2021 20:44 WIB
Kampus ITB
Ilustrasi kampus ITB (Foto: Istimewa)
Bandung -

Institut Teknologi Bandung (ITB) ditunjuk menjadi bagian dari konsorsium 4 perguruan tinggi berbadan hukum (PTN BH) yang menggarap pembuatan Laptop Merah Putih. Laptop Merah Putih sendiri akan menjadi salah satu penunjang penting dalam program Digitalisasi Sekolah yang dicanangkan oleh pemerintah.

Rektor ITB Prof Reini Wirahadikusumah mengatakan, sebagian besar dosen dan peneliti ITB yang memiliki kompetensi terkait akan dilibatkan dalam menggarap proyek multi-disiplin ini, tetapi yang paling banyak adalah dari bidang Teknik Elektro dan Informatika.

Ia mengatakan, tiap PTN BH, termasuk ITB masing-masing akan menerjunkan 25 orang peneliti dan teknisi. Jumlah personel itu kemungkinan akan bertambah andaikata ada mahasiswa yang juga dilibatkan dalam pengerjaannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tetapi ini semua sangat tergantung dari dana yang akan dialokasikan pemerintah (Kemendikbudristek)," ujar Reini dalam keterangan yang diterima detikcom, Selasa (27/7/2021).

Ada lima kategori yang akan digarap oleh masing-masing anggota konsorsium yang menggarap Laptop Merah Putih, yaitu terkait dengan platform hardware (perangkat keras), platform sistem operasi, software (perangkat lunak), aplikasi, perangkat peripherals, dan komponen.

ADVERTISEMENT

"Masing-masing kategori kegiatan in membentuk sebuah sub-tim yang memiliki koordinator Tim Ahli masing-masing yang akan memiliki anggota peneliti dan teknisi," tutur Reini.

Dikatakan Reini, Tim Ahli dari PTN BH itu nantinya akan lebih fokus pada penelitian, pengembangan dan perekayasaan (RDE) sementara untuk produksinya akan bekerjasama dengan mitra industri, baik lokal, nasional maupun multi-nasional.

Ia berharap pengembangan Laptop Merah Putih ini dapat memenuhi keperluan pembelajaran digital, termasuk mewujudkan transformasi Digitalisasi Sekolah yang dicanangkan Kemendikbudristek. Selain itu, diharapkannya industri dalam negeri akan meningkat kompetensinya dalam memproduksi perangkat digital dan efek domino positif lainnya.

"Nantinya diharapkan industri dalam negeri ini bisa memproduksi perangkat digital untuk pasar nasional bahkan pasar internasional, Indonesia bisa menjadi pusat produksi perangkat digital ASEAN. Semoga ini tercapai," pungkas Reini.




(ern/fay)