Aksesoris buatan Apple memang tidak murah, sampai-sampai ada banyak produsen yang membuat aksesoris palsu yang bisa menimbulkan bahaya. Untuk mengatasi hal ini, Apple sampai punya tim khusus untuk merazia aksesoris KW yang dijual di media sosial.
Apple mengatakan mereka memiliki tim ahli yang bekerja dengan penegak hukum, penjual, perusahaan media sosial dan e-commerce di seluruh dunia untuk menghapus produk Apple palsu di media sosial.
Tahun lalu, tim khusus ini berhasil menghapus lebih dari satu juta produk Apple palsu yang dijual lewat marketplace online, termasuk di Facebook dan Instagram.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keamanan pelanggan kami adalah prioritas utama kami, dan risiko yang terkait dengan produk palsu bisa menjadi sangat serius," kata juru bicara Apple, seperti dikutip dari Business Insider, Jumat (18/3/2021).
Keberadaan tim ini terungkap setelah kelompok peneliti media sosial Ghost Data merilis studi baru yang menemukan luasnya cakupan bisnis penjualan produk Apple KW di Instagram.
Studi ini diinisiasi oleh peneliti keamanan siber Andrea Stroppa yang meminjam charger iPhone dari temannya tapi kemudian meledak saat digunakan. Usut punya usut, charger itu dibeli lewat seorang penjual di Instagram.
Laporan ini menemukan maraknya penjual tidak terverifikasi yang menjual produk Apple KW di Instagram. Sebagian besar dari 163 penjual yang diawasi tim Ghost Data dalam satu bulan berbasis di China dan menjual barang yang berkali-kali lipat lebih murah.
Penjual-penjual ini menawarkan beragam aksesoris Apple termasuk baterai, aksesoris dan kabel untuk iPhone. Kabel USB-C ke Lightning yang harga aslinya USD 19, dijual dengan harga USD 2,28 untuk versi palsunya.
Charger MagSafe versi palsu dijual dengan harga USD 5,50, padahal harga aslinya USD 39. Sedangkan AirPods Pro KW dijual dengan harga USD 25, jauh lebih murah ketimbang versi aslinya seharga USD 249.
"Kami menemukan bukti pembayaran hingga puluhan dan ratusan ribu dolar per transaksi, membuktikan bahwa ini adalah bisnis global jutaan dolar, dengan Eropa dan AS sebagai target konsumen teratas," kata studi tersebut.
Tidak hanya aksesoris, beberapa penjual ini juga menawarkan perangkat seperti iPhone dan Apple Watch palsu yang kadang menggunakan logo dan kemasan Apple palsu. Ghost Data memperkirakan penjualan barang KW menghasilkan sekitar USD 1,2 triliun tahun lalu.
Dalam laporannya, Ghost Data mengatakan bahwa Instagram belum cukup menindak penjualan barang palsu di platform-nya. Tapi Facebook sebagai pemilik Instagram menegaskan jual beli barang palsu melanggar kebijakan mereka.
"Kami telah mencurahkan lebih banyak sumber daya untuk program notice-and-takedown global kami, yang membantu kami lebih cepat dalam mengambil tindakan," kata juru bicara Facebook.
"Meskipun selalu ada lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan, kami sekarang secara teratur menanggapi laporan konten palsu dalam satu hari, dan seringkali dalam hitungan jam," tambahnya.
(vmp/afr)