Dalam laporan keuangan terbarunya Apple mengungkap kalau pemasukan mereka selama Q1 2021 mencapai USD 111 miliar, atau sekitar Rp 1.567 triliun!
Ini adalah pemasukan per kuartal tertinggi Apple dalam sejarah mereka, dengan jumlah pemasukan per lembar saham mencapai USD 1,68, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Kamis (28/1/2021).
Padahal, Apple menghadapi sejumlah tantangan pada kuartal tersebut, seperti perilisan dan penjualan iPhone yang sedikit tertunda, dan mereka harus menutup banyak toko offline-nya karena pandemi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun tetap saja bisnis iPhone mereka bisa meraup pemasukan yang sangat besar, mencapai USD 65 miliar, alias persentase paling besar dari total pemasukan. Pemasukan dari iPhone ini pun paling tinggi dalam sejarah Apple, karena sebelumnya pemasukan per kuartal paling besar adalah USD 61,58 miliar, yaitu pada Q1 2018.
Tak cuma itu, lini Mac dan iPad pun menjualannya masih melesat, kemungkinan karena kebutuhan pengguna yang meningkat akibat banyak kegiatan seperti bekerja dan sekolah harus dilakukan dari rumah.
Penjualan iPad sendiri meroket 41% dan penjualan Mac melesat 21% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Terlebih lagi, untuk iPad dan Mac memang ada hal baru yang diperkenalkan Apple.
Seperti desain iPad Air baru yang semakin mirip dengan iPad Pro, serta deretan Mac baru yang memakai chip Apple M1. Ada juga AirPods, AirPods Pro dan Apple Watch yang menggenjot bisnis wearable Apple sebesar 30% secara year over yaer.
Dalam earning call dengan para investor, CEO Apple Tim Cook pun menyebut kalau Apple menembus jumlah perangkat aktif selama kuartal tersebut, yang mencapai 1,65 miliar perangkat, di mana 1 miliar di antaranya adalah iPhone.
Cook juga mengatakan iPhone 12 Pro baru dan iPhone 12 Pro Max menjadi model terlaris pada kuartal terakhir. Disebutkannya pula jumlah pengguna yang melakukan upgrade ke versi terbaru lebih tinggi dibanding kuartal sebelumnya.
(asj/fay)