Oppo Umumkan Kacamata AR, Bisa Apa?
Hide Ads

Oppo Umumkan Kacamata AR, Bisa Apa?

Adi Fida Rahman - detikInet
Selasa, 17 Nov 2020 19:40 WIB
Oppo AR Glass 2021
Oppo Ar Glass 2021. Foto: Oppo
Jakarta -

Selain pamer ponsel layar gulung pertamanya, Oppo memamerkan dua inovasi barunya di ajang Inno Day 2020. Ada Oppo AR Glass 2021 dan CyberReal 2021.

AR Glass 2021 merupakan kacamata pintar generasi kedua yang dikembangkan Oppo. Dibuat lebih ringan 75% dari generasi sebelumnya.

"Versi 2018 masih berat dan bulky seperti layaknya kacamata VR," kata Aryo Meidianto, PR Manager Oppo Indonesia, Selasa (16/11/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kacamata AR ini menggunakan teknologi optik Birdbath untuk meningkatkan kecerahan 98% dan memberikan pengalaman menonton yang sama seperti menonton layar 90 inci pada jarak 3 meter.

Kacamata ini memiliki fitur kamera fish-eye teropong yang menangkap lingkungan di sekitar Anda dan menyediakan pemetaan lokal dan lokalisasi spasial 3D dalam satuan milidetik dengan latensi rendah. Sehingga mencapai lokalisasi yang tepat dan menawarkan pengalaman spasial yang nyata dan alami kepada pengguna.

ADVERTISEMENT
Oppo AR Glass 2021Oppo AR Glass 2021 Foto: Oppo

Tersemat kamera ditambah dengan sensor ToF yang dapat melacak gerakan tangan untuk pengoperasian yang lebih mudah. Fitur pelacakan tangan mengikuti 21 penanda unik di masing-masing tangan, memastikan bahwa kacamata AR menangkap gerakan paling halus sekalipun. Selain itu, kacamata dilengkapi dengan asisten suara Oppo Breeno untuk perintah suara.

"AR Glass ini dapat dihubungkan dengan Find X2 Pro sehingga bisa dijadikan remote control untuk pengaturan kacamata AR-nya," jelas Aryo.

Beralih CybeReal AR, ini aplikasi perpaduan kompleks dari berbagai teknologi penginderaan. Aplikasi ini didasarkan pada model digital dunia fisik yang dibangun di atas Oppo Cloud.

Oppo CybeReal AR.Oppo CybeReal AR. Foto: Oppo

Untuk menentukan suatu posisi, CyberReal akan memanfaatkan status gabungan antara IMU (Inertial Measurement Unit), GPS, Wi-Fi, Bluetooth, dan informasi jaringan. Kamera dan algoritma SLAM (simultaneous localization and mapping) kemudian digunakan untuk mencapai lokalisasi spasial yang lebih akurat.

"Melalui pembelajaran semantik, kecerdasan buatan memungkinkan ponsel cerdas dengan CybeReal untuk memahami apa yang dilihatnya. Teknologi lokalisasi presisi tinggi secara real-time memungkinkan pemosisian yang lebih tepat daripada sebuah peta navigasi," pungkas Aryo.




(afr/fay)