Apes mungkin adalah kata yang cocok untuk menggambarkan keadaan Apple. Toko-toko mereka yang baru dibuka setelah lockdown akibat Corona malah jadi sasaran penjarahan.
Penjarahan ini terjadi saat pecahnya aksi demonstrasi di berbagai kota di Amerika Serikat yang memprotes kematian George Floyd yang dicekik polisi, demikian dikutip detikINET dari Phone Arena, Rabu (3/6/2020).
iPhone, Mac, dan iPad adalah salah satu target utama para penjarah di Apple Store seputaran Los Angeles, San Francisco, New York, Washington DC, dan Philadelphia. Produk-produk yang dipajang di etalase itu raib dijarah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penjarahan ini terbilang ironis karena Apple adalah salah satu perusahaan yang sangat mengutuk aksi rasisme yang ditenggarai menyebabkan kematian Floyd. CEO Apple Tim Cook mengirimkan email ke karyawannya yang berisi sikap Apple terhadap rasisme.
"Kita tidak bisa mempunyai komunitas yang layak dirayakan kecuali kita bisa memastikan kebebasan dari ketakutan untuk setiap orang yang mencintai negara ini dengan sepenuh hati," tulis Cook.
Aksi penjarahan itu juga membuat Apple menutup kembali toko-tokonya dan menyimpan produk-produk yang ada di etalase di tempat yang lebih aman. Belum diketahui sampai kapan Apple akan menutup tokonya itu, namun yang jelas selama aksi demonstrasi masih berlangsung, tampaknya Apple tak mau mengambil risiko dengan membuka tokonya itu.
(asj/fay)