Apple Store Baru Buka Setelah Lockdown, Eh Malah Dijarah
Hide Ads

Apple Store Baru Buka Setelah Lockdown, Eh Malah Dijarah

Anggoro Suryo Jati - detikInet
Rabu, 03 Jun 2020 14:10 WIB
BEIJING, CHINA - JANUARY 07:  Customers look at iPhones on display at an Apple Store on January 7, 2019 in Beijing, China. Apple Inc. lowered its revenue guidance last week, blaming Chinas slowing economy and weaker than expected iPhone sales, as the companys chief executive officer Tim Cook said in a letter to investors the sales problems were primarily in its Greater China region that accounts for almost 20 percent of its revenue and includes Hong Kong and Taiwan. (Photo by Kevin Frayer/Getty Images)
Ilustrasi Apple Store. (Foto: Getty Images)
Jakarta -

Apes mungkin adalah kata yang cocok untuk menggambarkan keadaan Apple. Toko-toko mereka yang baru dibuka setelah lockdown akibat Corona malah jadi sasaran penjarahan.

Penjarahan ini terjadi saat pecahnya aksi demonstrasi di berbagai kota di Amerika Serikat yang memprotes kematian George Floyd yang dicekik polisi, demikian dikutip detikINET dari Phone Arena, Rabu (3/6/2020).

iPhone, Mac, dan iPad adalah salah satu target utama para penjarah di Apple Store seputaran Los Angeles, San Francisco, New York, Washington DC, dan Philadelphia. Produk-produk yang dipajang di etalase itu raib dijarah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Penjarahan ini terbilang ironis karena Apple adalah salah satu perusahaan yang sangat mengutuk aksi rasisme yang ditenggarai menyebabkan kematian Floyd. CEO Apple Tim Cook mengirimkan email ke karyawannya yang berisi sikap Apple terhadap rasisme.

ADVERTISEMENT

"Kita tidak bisa mempunyai komunitas yang layak dirayakan kecuali kita bisa memastikan kebebasan dari ketakutan untuk setiap orang yang mencintai negara ini dengan sepenuh hati," tulis Cook.

Aksi penjarahan itu juga membuat Apple menutup kembali toko-tokonya dan menyimpan produk-produk yang ada di etalase di tempat yang lebih aman. Belum diketahui sampai kapan Apple akan menutup tokonya itu, namun yang jelas selama aksi demonstrasi masih berlangsung, tampaknya Apple tak mau mengambil risiko dengan membuka tokonya itu.




(asj/fay)