Motorola Moto G (2013)
Ponsel Android pada awal kemunculannya dikenal sebagai ponsel yang dijual dengan harga terjangkau. Namun pada 2013, Motorola membuat memberikan standar baru untuk ponsel murah dalam bentuk Moto G.
![]() |
Moto G saat itu dijual dengan harga USD 179 atau sekitar Rp 2 jutaan, namun memberikan pengalaman menggunakan Android yang sangat baik untuk penggunanya. Yaitu dengan menggunakan OS Android polos yang ringan, serta menjanjikan update OS yang berkesinambungan, sebuah hal yang langka pada masa itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada sebuah nama baru yang muncul di kalangan pembuat ponsel Android pada 2014, yaitu OnePlus. Ponsel pertama mereka, OnePlus One, digadang-gadang sebagai ponsel 'flagship killer', yang maksudnya adalah ponsel dengan spesifikasi flagship namun dijual dengan harga murah.
![]() |
Sebagai perbandingan, OnePlus One saat itu dijual dengan harga USD 299, sementara ponsel flagship saat itu, contohnya Galaxy S5 harganya USD 649. Padahal keduanya punya spek yang relatif sama, meskipun OnePlus memilih memakai OS Android yang lebih bersih dari bloatware dan perubahan tampilan, berbeda dengan Samsung dengan TouchWiz-nya saat itu yang dikenal sebagai OS yang berat.
Kehadiran OnePlus ini bisa dibilang menjadi titik balik bagi kehadiran ponsel murah dengan spek tinggi. Meski pun mereka punya cara yang cukup aneh untuk menjual ponselnya, yaitu dengan sistem undangan.